BOJONEGORO - Rapid test massal, dalam upaya deteksi dini dan tracing persebaran covid-19, digelar gugus tugas percepatan penanganan covid-19 kabupaten bojonegoro, kemarin.
Ada tiga pasar tradisional yang disasar petugas. Diantaranya, pasar sumberrejo, pasar kalitidu, dan pasar boerno. Di tiga pasar ini, rapid test digelar secara acak dengan sasaran para pedagang yang setiap hari berjualan di lingkungan pasar.
Mereka satu persatu, diminta melakukan rapid test, di tempat pemeriksaan yang disediakan petugas. Tepat, di pintu masuk dan keluar pasar.
Hasilnya, dari sebanyak 308 pedagang yang mengikuti rapid test. Petugas menemukan dua pedagang diantaranya, terindikasi reaktif virus yang mengarah pada ciri-ciri covid-19.
Dua pedagang yang dinyatakan reaktif ini, ditemukan di pasar boerno, dan saat ini telah dievakuasi ke rumah penampungan balai latihan kerja provinsi jawa timur, di kecamatan dander, untuk menjalani proses isolasi mandiri.
Rapid test massal ini, digelar petugas dalam upaya tracing serta memutus rantai persebaran covid-19 di wilayah kabupaten bojonegoro.
Selain itu, kegiatan ini juga untuk memastikan kondisi kesehatan pedagang, yang sehari-hari harus bekerja keras, serta harus berinteraksi dengan banyak orang.
Juru bicara , gugus tugas percepatan penanganan covid-19 kabupaten bojonegoro, masirin, mengungkapkan. Rapid test massal di beberapa pasar tradisional ini, tak hanya bertujuan untuk melacak dan memutus rantai sebaran covid-19. Namun, juga untuk memastikan lingkungan pasar, aman untuk dikunjungi warga.
Oleh karena itu, pedagang diminta tetap patuh mengikuti anjuran pemerintah, sekaligus tidak perlu takut maupun khawatir, jika sewaktu-waktu, dilakukan uji rapid test, serupa.
Sementara itu, hingga senin siang. Jumlah warga positif covid-19 di kabupaten bojonegoro terkonfirmasi sebanyak 56 orang. 44 orang diantaranya masih dalam perawatan, tiga orang sembuh, dan sembilan orang diantaranya meninggal dunia.