TUBAN - Dua kakek berusia 68 tahun di kabupaten tuban, jumat pagi, terlibat duel berdarah. Satu orang tewas bersimbah darah, sementara satu lainnya menyerahkan diri kepada polisi. Perseteruan antar tetangga itu dipicu masalah saling ejek dan sengketa perbatasan tanah keduanya.
Lokasi kejadian duel maut antara dua orang kakek di daerah pesisir utara desa sobontoro, kecamatan tambakboyo, kabupaten tuban, dipasang garis polisi oleh petugas. Bercak darah tercecer di sekitar lokasi kejadian, setelah seorang kakek 68 tahun, bernama hana tjahaja adji djojo, tewas, usai terlibat duel dengan mardam, tetangga sendiri.
Peristiwa berdarah ini bermula saat korban bertemu pelaku yang hendak pulang usai mencari rumput. Korban sempat meledek pelaku, hingga akhirnya terlibat perkelahian. Korban memukul pelaku menggunakan kayu, selanjutnya pelaku membacok korban menggunakan celurit.
Luka bacok pada bagian leher dan perut menyebabkan korban tewas seketika di lokasi kejadian. Setelah memastikan korban tewas, pelaku kemudian menyerahkan diri ke mapolsek tambakboyo, tuban, dengan membawa serta barang bukti sebilah celurit.
Menurut kapolsek tambakboyo, Iptu Darmono. Berdasarkan keterangan sementara dari pelaku. Awalnya, korban dan pelaku terlibat aksi saling ejek. Pelaku kemudian naik pitam karena ditantang dan dipukul korban menggunakan kayu. Hingga kemudian membacok pelaku beberapa kali dileher dan perut.
Paska kejadian, petugas langsung melakukan identifikasi dan olah tempat ekjadian perkara. Mayat korban dievakuasi ke kamar jenazah rsud dokter koesma tuban untuk diotopsi. Sementara pelaku menjalani pemeriksaan di mapolsek tambakboyo.
Perseteruan kedua kakek ini sebenarnya dipicu masalah lama, yaitu sengketa batas tanah. Korban menuduh pelaku mengambil tanah miliknya. Akibatnya, sejak itu kedua tetangga ini tidak pernah rukun dan selalu berselisih.