LAMONGAN - Aksi unjuk rasa di depan gedung dprd kabupaten lamongan yang dilakukan oleh puluhan masiswa dari pmii, hmi dan gmni diwarnai ketegangan. Mahasiswa dan aparat kepolisian yang mengamankan jalannya aksi, terlibat aksi dorong. Setelah mahasiswa yang hendak masuk ke dalam gedung dprd, ditolak petugas.
Kericuhan ini, sebenarnya sudah terjadi saat mahasiswa mendatangi kantor pemkab lamongan. Setelah itu, aksi dengan tuntutan menolak raperda rtrw ini, dilanjutkan di depan gedung dprd kabupaten lamongan.
Ditempat terakhir, para mahasiswa terlibat aksi saling dorong dengan petugas. Bahkan, sejumlah mahasiswa juga terlibat baku hantam dengan pihak kepolisian. Bahkan, sejumlah mahasiswa diamankan aparat kepolisian, karena dianggap sebagai provokator.
Aksi yang dilakukan puluhan mahasiswa ini, merupakan aksi lanjutan dari aksi-aksi sebelumnya. Yang mana, para mahasiswa menolak raperda terkait rtrw yang saat ini sedang di godok oleh dprd setempat. Penolakan dilakukan mahasiswa, lantaran raperda ini terkesan dipaksakan dan hanya menguntungkan segelintir elit.
Usia terjadinya kericuhan ini, para mahasiswa membubarkan diri. Mereka mengancam, aksi kembali turun jalan dengan membawa massa yang lebih besar.
