JOMBANG - Mendekati pelaksanaan hari raya idhul adha, permintaan keranjang bambu di jombang, meningkat hingga 100 persen. Meskipun masih dalam pandemi covid 19, pengrajin di sentra kerajinan bambu terus memproduksinya. Kenaikan ini karena keranjang bambu yang biasa disebut besek ini, akan digunakan sebagai pembungkus daging kurban pengganti kantong plastik.
Para pengrajin keranjang bambu di dusun patok, desa kertorejo, kecamatan ngoro, kabupaten jombang ini terus bekerja. Mereka sedang menyelesaikan pesenan besek yang meningkat sejak seminggu terakhir.
Para pengrajin yang didominasi kalangan ibu rumah tangga ini, terus menganyam bambu dengan tekun. Bambu yang sudah dibelah kemudian dipotong-potong sesuai ukuran. Tangan kreatif pengrajin ini dalam waktu sekitar 15 menit bisa menyelesaikan anyaman besek satu buah.
Susanti salah satu pengrajin mengakui membanjirnya permintaan besek ini karena semakin mendekati hari raya idul adha. Sejumlah panitia kurban sudah memesan jauh-jauh hari dengan jumlah ribuan pasang besek. Besek tersebut akan digunakan untuk mengemas daging kurban guna mengurangi penggunaan kantong plastik.
Rata-rata satu besek buatan perajin ini, dijual dengan harga cukup murah. Per 10 pasang dengan harga mulai dari 10 ribu rupiah hingga 15 ribu rupiah, sesuai dengan ukurannya. Selain untuk daging kurban, pesanan besek juga datang dari sejumlah warung makan. Permintaan datang tidak hanya dari jawa timur, melainkan juga dari sejumlah kota besar di luar jatim, karena dianggap ramah lingkungan.