Pemeriksaan tak hanya dilakukan di lokasi penjualan hewan kurban saja, tapi juga di tempat pemotongan. Langkah ini dilakukan untuk memastikan layak dan tidaknya hewan tersebut digunakan untuk kurban.
Dalam sidak ini, dinas peternakan melakukan pemeriksaan kesehatan hewan qurban dilapak penjualan, hal itu dilakukan untuk menjamin kenyamanan batin para konsumen.
Dalam pemeriksaan fisik hewan kurban, petugas menerapkan P3PU yakni, tidak pincang, tidak kurus, tidak buta, dan cukup umur. Dalam sidak tersebut, pihak disnakan juga memperhatikan protokol kesehatan, dengan memberikan himbauan serta bantuan berupa cairan disenfektan dan masker gratis kepada pedagang hewan kurban.
Dalam sidak kali ini ditemukan beberapa hewan qurban yang pincang dan cacat, oleh karena itu pihaknya berpesan, seluruh pelaku yang terlibat dalam proses kegiatan hewan kurban, tetap memperhatikan dan mengikuti protokol kesehatan, minimal mengenakan masker. Selain menggunakan peralatan yang steril, higienes, cuci tangan dan jaga jarak.
Sementara itu, salah satu penjual hewan qurban nur hakim merasa senang dengan adanya sidak yang telah dilakukan oleh dinas setempat. Nur hakim berharap, pembeli nantinya bisa merasa aman dan tidak perlu khawatir dengan kesehatan hewan qurban yang ia jual di lapaknya, terlebih ketika menjelang idul adha.
Diketahui dalam inspeksi mendadak ini, mulai dari pemeriksaan mata, telinga, gigi, alat vital hingga postur tubuh hewan, masuk dalam daftar pemeriksaan. Hal itu dilakukan, tidak lain agar semua hewan tersebut dalam kondisi normal saat dikurbankan pada 31 juli 2020 idul adha nanti.
