BOJONEGORO - Sebagai bentuk perhatian terhadap krisis air, pemerintah kabupaten bojonegoro, menggelar pembinaan dan sosialisasi kepada himpunan penduduk pemakai air minum (hippam) untuk wilayah kecamatan ngasem, gayam, dan kecamatan kalitidu, acara tersebut digelar bertujuan untuk penguatan kelembagaan hippam ditingkatkan desa.
Sebagai upaya mengatasi krisis air bersih, pemerintah kabupaten bojonegoro memberikan pembinaan dan sosialisasi himpunan penduduk pemakai air minum (hippam) untuk wilayah kecamatan ngasem, gayam, dan kecamatan kalitidu.
Selain dihadiri bupati, dalam kegiatan yang digelar di pendapa desa katur kecamatan gayam tersebut juga dihadiri oleh sekretaris dinas perumahan, kawasan permukiman dan cipta karya, camat dan kepala desa dari 3 kecamatan diantaranya ngasem, gayam, dan kalitidu, serta perwakilan pengurus hippam dari 3 kecamatan tersebut.
Bupati bojonegoro, dr hj anna muawanah mengungkapkan bahwa, saat ini pemkab bojonegoro memiliki program untuk memberikan bantuan pembangunan infrastruktur sumber air dasar, berupa saranan dan prasarana pengadaan sumber air, yang nantinya bantuan tersebut disalurkan melalui hippam yang ada di desa-desa.
Bupati anna muawanah, menambahkan bahwa dari 419 desa yang ada di kabupaten bojonegoro, saat ini baru ada 254 hippam, atau masih ada 165 desa yang belum membentuk hippam. Untuk itu bupati berharap nantinya seluruh desa di kabupaten bojonegoro dapat membentuk hippam secara mandiri.
Sementara itu, sekretaris dinas perumahan kawasan permukiman dan cipta karya, satito hadi mengatakan, bahwa kegiatan tersebut diikuti oleh 11 hippam dari kecamatan ngasem, gayam dan kalitidu yang bertujuan untuk penguatan kelembagaan hippam.
Satito hadi menghimbau kepada masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan dan dapat menjaga sarana dan prasarana yang sudah di bangun, untuk kepentingan bersama.
Sebelumnya pada selasa 25 agustus lalu, pemkab bojonegoro juga telah menggelar kegiatan yang sama untuk wilayah kecamatan sekar, gondang, temayang dan bubulan.
