NGANJUK - Sebuah inovasi dilakukan oleh seorang profesor doktor dari universitas airlangga surabaya. Inovasi dengan sebutan gertak birahi ini, dilakukan pada hewan jenis domba. Dengan teknologi ini, diharapkan para peternak milenial bisa membuat dombanya beranak 3 kali dalam dua tahun dengan masa kehamilan dan kelahiran anak kambing yang sama.
Inovasi gertak birahi, dilakukan oleh Prof Dr Harry Agus Harmadi. Inovator dari fakultas kedokteran hewan unair surabaya ini, diprediksi dapat mendongkrak import domba dari luar negeri. Karena dalam 2 tahun, domba dapat beranak 3 kali, selain itu domba dapat beranak secara bersamaan, sesuai jadwal yang diinginkan peternak, karena pembuahannya dilakukan bersama sama.
Sejumlah petani domba di nganjuk, diberi praktek pelatihan di jalan gatot subroto, kecamatan kota nganjuk, jawa timur. Dalam praktek sistem gertak birahi ini, dengan cara domba yang belum hamil di masukin hormon progestero yang di sebelumnya dioleskan di spon dan dimasukkan ke vagina domba selama 12 hari. Pasca 12 hari, spon di tarik, dan akan di ketahui kehamilan doma pada 60 hingga 90 hari pasca. Untuk menjaga kesetirilan spon, maka peternak di wajibkan mengoles vaseline atau antiseptik lainnya.
Dengan menggunakan sistem gebrak birahi, maka berapapun banyaknya domba betina akan dapat beranak secara bersamaan, dan mampu mendongkrak hasil ternak domba.
jtvbojonegoro
Selasa, 18 Agustus 2020, 15:25 WIB
Last Updated
2020-08-18T08:55:26Z