MAGETAN - Sebagian petani di kabupaten magetan, memilih menanam tanaman musiman cincau hitam karena keuntungan yang menggiurkan. Namun, disaat pandemi covid-19 ini, harga cincau menurun drastis,dan membuat petani merugi.
Tidak hanya sayur-sayuran saja, sebagian petani di kabupaten magetan, juga menanam tanaman cincau hitan. Seperti kusnadi, warga desa sidokerto kecamatan sidorejo kabupaten magetan.
Ia memilih tanaman cincau hitam yang hanya ditanam 5 tahun sekali ini, karena keuntungan yang menggiurkan.dalam setiap seperempat hektar tanaman cincau hitam, ia bisa panen sebanyak 7 hingga 8 kali petik, dengan hasil panen 1 koma 5 ton cincau hitam kering yang siap dijual.
Namun, tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, akibat atau covid-19 ini, harga tanaman cincau kering menjadi ajlok. Kalau sebelumnya mencapai 25 ribu rupiah hingga 28 ribu rupiah perkilogrammnya, kini menjadi 9 ribu rupiah hingga 10 ribu rupiah perkilogramnya. Akibat harga cicau hitam anjlok membuat dirinya merugi.
Bisanya, batang dan daun cincau yang sudah kering tersebut dijual kepada tengkulak, dan dikirim ke wilayah lokal magetan, madiun, ngawi dan ponorogo. Ia hanya berharap pandemi covid-19 bisa teratasi, sehingga harga tanaman cincau bisa stabil kembali.