BOJONEGORO - Para petani ubi jalar di kabupaten bojonegoro merasa kecewa, akibat menurunnya harga jual ubi pada masa panen kali ini. Harga ubi jalar yang semula berkisar 2.000 rupiah per kilogramnya, kini menurun hingga 40 persen menjadi 1.200 rupiah perkilogram nya.
Kondisi tersebut salah satunya dirasakan para petani di desa sumbang timun, kecamatan trucuk, kabupaten bojonegoro. Memasuki musim panen saat ini, para petani dibuat kecewa dengan menurun nya harga ubi jalar yang dijual oleh para petani.
Harga ubi jalar yang semula berkisar 2.000 rupiah per kilogramnya, kini menurun hingga 40 persen menjadi 1.200 rupiah perkilogram nya.
Salah satu petani ubi jalar, supriyanto mengaku tak mengetahui pasti, penyebab anjloknya harga ubi jalar musim ini. Dirinya mengaku kecewa dengan harga jual ubi jalar saat ini, yang tidak sesuai dengan harapan nya dengan harga jual pada saat panen tahun lalu.
Supriyanto menjelaskan bahwa sawah atau lahan miliknya seluas kurang lebih setengah hektare, setidaknya bisa menghasilkan sekitar 8 ton ubi jalar setiap panennya.
Sementara itu, dirinya juga mengatakan bahwa bibit ubi jalar tersebut selain perawatan mudah, rasanya manis dan cocok dengan tanah di desa setempat.
Atas kondisi ini, para petani mengaku hanya dapat pasrah. Mereka berharap pemerintah turun tangan, sehingga harga ubi jalar kembali naik, dan tidak membuat petani semakin merugi.
jtvbojonegoro
Rabu, 26 Agustus 2020, 14:00 WIB
Last Updated
2020-08-26T08:39:09Z