NGANJUK - Musim panen raya bawang merah, menjadi berkah tersendiri bagi sejumlah ibu-ibu di kabupaten nganjuk. Mereka rela datang dari pelosok desa, untuk sekedar menjadi pemotong bawang merah. Meski hanya mendapatkan uang sebesar 50 hingga 70 ribu perhari, mereka cukup bersyukur bisa mendapatkan pekerjaan sambilan di musim panen kali ini.
Sekitar 40 ibu-ibu dari berbagai desa di sejumlah kecamatan di kabupaten nganjuk, ramai ramai mendatangi rumah bambang suparno di desa mojorembun, kecamatan rejoso, kabupaten nganjuk. Mereka hendak mengais rezeki sebagai tenaga pemotong bawang merah, yaitu memisahkan ubi bawang dari daunnya.
Pekerjaan musiman pada saat panen bawang ini, dikerjakan ibu ibu sejak jam 6 pagi hingga 3 sore. Ia datang dari berbagai kecamatan di nganjuk. Salah satunya ibu zubaidah, yang datang dari desa brebek, kecamatan brebek, yang jaraknya sekitar 15 kilometer dari lokasi pemotongan bawang merah. Ia berangkat selepas subuh dengan mengayuh sepeda angin dan membutuhkan waktu 1 jam setengah untuk bisa sampai di rumah juragannya.
Dalam sehari, ia bisa meraup uang hasil keringatnya sebesar 50 ribu hingga 70 ribu rupiah dengan perhitungan upah 7 ratus rupiah untuk hasil potong bawang seberat 1 kilogramnya.
Meski upah sangat rendah. Namun ibu ibu desa ini bersemangat dan bersyukur bisa mendapatkan pekerjaan guna menopang kebutuhan keluarganya.
Pekerjan itu akan terus dilakukan oleh ibu ibu hingga bawang merah sebanyak 30 ton hasil panen bawang milik bambang suparno tuntas terpotong semua.
jtvbojonegoro
Kamis, 27 Agustus 2020, 13:55 WIB
Last Updated
2020-08-27T08:15:36Z