PROBOLINGGO - Ratusan jamaah aboge yang tersebar di sejumlah kecamatan di kabupaten probolinggo, pada sabtu pagi, baru melaksanakan shalat idul adha 1441 hijriah. Salah satunya seperti yang dilakukan oleh jamaah aboge di desa leces, kecamatan leces, probolinggo, pada sabtu pagi.
Terlihat para jamaah bersiap melaksanakan sholat idul adha yang akan dilaksanakan tepat pukul 6 pagi di mushola al barokah setempat. Seperti shalat ied pada umumnya, pada rakaat pertama tujuh kali takbir dan rakaat kedua lima kali takbir.
Jamaah aboge ini perpedoman pada kitab mujarobah, atau kitab jawa kuno. Mereka berkeyakinan hari raya idul adha jatuh pada hari ini, yaitu sabtu wage. Aboge sendiri diambil dari dua suku kata, a dan boge, a berarti tahun alif, sedangkan boge berarti rabu wage.
Sementara untuk tahun ini, perhitungan lebaran idul adha adalah ja-pat-ji, bulan dzulhijah atau bulan besar hari ke papat atau empat, pasaran siji atau satu, jadi hari raya idul adha 1441 hijriah jatuh pada hari sabtu wage.
Seusai menggelar sholat idul adha, acara dilanjutkan dengan saling bermaaf-maafan antar warga dan makan tumpeng bersama yang dibawa dari rumah masing-masing. Acara terebut sekaligus sebagai wujud kerukunan antar warga.
Menurut kiyai buri bariyah, tokoh aboge setempat, perhitungan aboge tidak selalu sama dengan perhitungan pemerintah yang jatuh pada hari jumat kemarin. Pada hari raya idul adha tahun ini, doa dikhususkan untuk kesehatan umat islam khususnya rakyat indonesia agar terbebas dari virus corona.
Biasanya, seusai acara, warga akan berbagi daging sapi atau kambing yang disembelih. Untuk tahun ini di mushola setempat ada 1 ekor sapi dan 1 ekor domba kurban.
Di kabupaten probolinggo sendiri, ada sekitar 7 desa, di 4 kecamatan, diantaranya kacamatan leces, dringu, bantaran, dan kuripan yang mengikuti jamaah aboge. Meski ada perbedaan, namun kerukunan tetap terjaga dengan baik.
