LAMONGAN - Ratusan mahasiswa dan elemen masyarakat di kabupaten lamongan, jumat siang menggelar aksi demo di gedung dprd kabupaten lamongan. Mereka meminta, agar anggota dewan yang akan menggodok raperda rencana tata ruang wilayah atau rtrw, untuk ditunda. Hal ini perlu dilakukan karena, raperda tersebut dinilai tidak sesuai dengan kondisi yang ada di kabupaten lamongan.
Sedikitnya dua ratus lima puluh mahasiswa dan ormas dari gmni, pmii, hmi, banser, ansor dan pemuda pancasila. Jumat menggelar aksi demo di depan gedung dprd kabupaten lamongan.
Para aktivis ini meminta kepada anggota dewan yang rencananya jumat siang, akan menggodok raperda rencana tata ruang wilayah atau rtrw untuk ditunda. Para pendemo menilai, raperda tersebut tidak sesuai dengan kondisi yang ada di kabupaten lamongan.
Dalam aksi ini, tidak ada satu pun anggota dewan yang menemui mereka. Meski demikian, para mahasiswa tetap ngotot melakukan aksi sambil membawa berbagai macam poster dan spanduk berukuran besar berisi tentang penolakan raperda rtrw tersebut.
Muhamah falahudin, korlap aksi mengatakan. Para mahasiswa dan ormas masyarakat ini melakukan aksi untuk menolak pengesahan raperda rtrw yang rencananya akan kembali dibahas oleh dprd pada jumat siang. Namun, jadwal tersebut tiba-tiba diundur jumat malam. Untuk itu, para mahasiswa akan terus mengawal, hingga tuntutan mereka dipenuhi.
Selain itu, para mahasiswa terlihat melakukan pemblokiran jalan dan membentangkan spanduk yang menutupi jalan basuki rahmad lamongan. Para mahasiswa ini mengancam akan sampai malam untuk menduduki gedung dewan ini.
jtvbojonegoro
Jumat, 21 Agustus 2020, 15:42 WIB
Last Updated
2020-08-21T08:42:59Z