NGANJUK - Di kabupaten nganjuk, ada tradisi unik yang ada setahun dua kali. Tradisi pada masa panen dan tanam bawang merah itu bernama janggol kerja, atau menunggu pekerjaan. Yang mana, ratusan petani, menunggu pemilik lahan bawang merah disepanjang jalan yang membutuhkan tenaga kerja mereka. Bahkan, petani ini berangkat habis subuh dan menunggu berjam-jam. Tak jarang, mereka harus pulang tanpa dapat pekerjaan.
Tradisi janggol bawang merah, merupakan tradisi tahunan yang ada saat panen dan tanam bawang merah. Tradisi ini ditandai dengan berkumpulnya para warga dari kalangan petani, untuk mencari pekerjaan sebagai tenaga kerja cabut atau panen bawang merah.
Puluhan bahkan mencapai ratusan warga ini berkumpul di sekitar pertigaan jalan di desa sidokare, kecamatan rejoso, kabupaten nganjuk, hingga menuju area persawahan bawang merah. Para pencari tenaga kerja ini datang dari berbagai desa dan kecamatan di nganjuk. Mereka berangkat dari rumah selepas subuh, dan menanti pemilik lahan yang membutuhkan tenaga kerjanya.
Bahkan ada juga pencari kerja yang tak dapat pekerjaan dan harus pulang tak membawa hasil dari usahanya. Bersyukur bagi yang dapat pekerjaan, ia langsung menuju lahan sawah bawang merah untuk mencabut atau memanennya.
Dalam pekerjaan ini, mereka diberi upah 70 hingga 80 ribu rupiah dan bekerja mulai jam 7 pagi hingga jam 3 sore. Sementara alat bekerja, disiapkan sendiri oleh para pencari kerja seperti keranjang, kayu batang sebagai pikulan dan sabit.
Sementara itu, menurut akad, pemakai jasa tenaga kerja mengatakan. Janggol tersebut sudah ada selama puluhan tahun, semenjak nenek moyang menanam bawang merah. Keberadaan janggol ini, memudahkan para pemilik lahan dalam mencari tenaga kerja.
Para tenaga kerja datang dari berbagai kecamatan dinganjuk, bahkan ada yang kecamatan terjauh dari kecamatan tanjunganom, dan brebek, sejauh sekitar 20 kilometer peralan dari rumah menuju tempat janggol.
Akad yang memiliki seperempat hektar sawah tanaman bawang merah membutuhkan tenaga kerja sebanyak 12 orang. Usai tercapai kesepakatan upah, pencari kerja menuju sawah untuk melakukan pencabutan bawang merah.
Bagi pemilik lahan bisa menggunakan jasa pencari kerja, baik sebagai jasa cabut bawang harian atau sistem borongan. Tentunya sistem borongan lebih mahal dan lebih cepat dalam melakukan pencabutan bawang merah. Dengan harga sekitar 2 juta untuk lahan seperempat hektar dengan jumlah tenaga sebanyak 10 orang.
jtvbojonegoro
Jumat, 21 Agustus 2020, 15:02 WIB
Last Updated
2020-08-21T08:02:15Z