BOJONEGORO - Ratusan embung atau waduk di kabupaten bojonegoro, mengalami penyusutan debit air, bahkan sebagian besar mengalami kekeringan. Hal ini disebabkan sebagian besar merupakan embung tadah hujan dan hanya sebagian kecil yang berasal dari sumber mata air.
Memasuki musim kemarau tahun 2020 ini, mengakibatkan ratusan embung atau waduk yang ada di kabupaten bojonegoro mengalami penyusutan debit air, bahkan sebagian besar airnya mengering.
Dari 513 embung yang telah dibangun pemerintah kabupaten (pemkab) bojonegoro, hanya ada 28 embung yang masih ada airnya. Sementara sisanya 485 embung, airnya menyusut drastis bahkan kering. Untuk itu, pemkab bojonegoro menghimbau kepada masyarakat khususnya para petani dan pihak desa selaku pengelola embung agar menghemat air.
Kepala seksi pemanfaatan air baku irigasi, dinas pekerjaan umum sumber daya air, dody sigit wijaya mengatakan, dari total 513 embung di kabupaten bojonegoro sebagian besar merupakan embung tadah hujan dan hanya sebagian kecil yang berasal dari sumber mata air.
Adapun dari jumlah total embung yang ada di bojonegoro, setidaknya ada 485 embung yang sumbernya dari air hujan dan saat ini sudah mengering, sementara embung yang masih ada airnya atau yang bersumber dari mata air sebanyak 28 embung atau kurang dari 6 persen.
Dody menambahkan, bahwa selama musim kemarau ini pihaknya sedang melakukan normalisasi di beberapa embung yang ada di kabupaten bojonegoro, yang kebanyakan mengalami pendangkalan, nantinya setelah dilaksanakan normalisasi, diharapkan pada waktu musim hujan bisa menampung air sebanyak-banyaknya.
jtvbojonegoro
Selasa, 25 Agustus 2020, 14:23 WIB
Last Updated
2020-08-25T09:08:38Z