JOMBANG - Sejumlah siswa SMP di jombang, setiap hari terpaksa belajar bersama di sebuah pos desa yang jauh dari rumahnya. Pasalnya, di rumah mereka kesulitan sinyal internet, untuk mengikuti proses belajar daring. Para siswa baru tersebut berharap, bisa segera belajar di sekolahnya, karena hingga saat ini baru sekali masuk di sekolah tersebut.
Beginilah potret pendidikan siswa SMP di jombang saat pandemi corona. Setiap hari mereka harus mendatangi pos yang biasa di gunakan untuk istirahat warga usai dari bekerja di sawah atau hutan. Sejak kewajiban belajar daring, pos di dusun tanjung desa tanjungwadung kecamatan kabuh ini berubah menjadi tempat belajar darurat siswa.
Meski tanpa bangku dan tempatnya cukup sempit, para siswa kelas 7 smp negeri plandaan ini tidak peduli. Mereka tetap mengerjakan tugas yang diperintahkan guru melalui ponsel pintar masing-masing.
Ifan dani salah satu siswa mengakui rela belajar di tempat ini untuk bisa mendapatkan sinyal internet. Karena saat dirumah jaringan sinyal internet tidak terjangkau. Untuk bisa mengakses panduan dari guru, mereka harus mendekati toko yang memiliki jaringan wifi, meskipun harus membayar 2000 rupiah untuk sekali datang.
Para siswa berharap, mereka segera bisa masuk sekolah seperti biasa. Pasalnya selain tidak ketemu teman di kelas belajar dengan cara seperti ini dianggap menyulitkan. Selain lokasi belajar yang tidak layak juga tidak bisa konsentrasi karena banyak orang lain lalulalang.