BOJONEGORO - Sebanyak 79 desa di 22 kecamatan, di wilayah kabupaten bojonegoro, berpotensi mengalami kekeringan akibat dampak musim kemarau yang berlangsung sejak akhir juli lalu. Untuk mengatasi hal ini, badan penanggulangan bencana daerah bojonegoro, kini mulai melakukan droping air bersih ke sejumlah wilayah terdampak, yang kini mengalami krisis air bersih.
Droping air bersih tersebut, salahsatunya berlangsung di desa sumberharjo, kecamatan sumberrejo, kabupaten bojonegoro. Warga di desa ini, kesulitan air bersih sejak sebulan lalu, akibat dampak kekeringan, menyusul datangnya musim kemarau tahun ini. Untuk mencukupi kebutuhan air sehari-hari. Saat ini warga hanya mengandalkan droping air dari pemerintah. Sebab, seluruh sumur maupun sumber air lainnya, telah lama mengering.
Namun karena pasokan air dari pemerintah ini, jumlahnya terbatas. Maka saat truk tanki datang. Warga yang umumnya ibu-ibu rumah tangga, spontan langsung menyerbu truk petugas, dengan membawa wadah seperti bak air, jerigen maupun ember kosong untuk diantrikan.
Selain desa sumberharjo, kecamatan sumberrejo. Kekeringan juga menimpa ribuan warga lainnya di sejumlah wilayah kecamatan. Bahkan berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bojonegoro, mencatat, dari 79 desa di 22 kecamatan yang dipetakan rawan mengalami kekeringan.
Saat ini sudah ada ribuan warga yang tinggal di 11 desa kesulitan air bersih. Diantaranya warga desa sumberharjo dan margoagung kecamatan sumberrejo. Desa butoh dan ngasem, kecamatan ngasem. Desa sumberbendo dan ngorogunung kecamatan bubulan. Desa mulyorejo kecamatan tambakrejo, desa sumberjo kidul kecamatan sukosewu, desa sugihwaras kecamatan ngraho. Desa ngumpakdalem kecamatan dander. Serta desa kasiman kecamatan kasiman.
Guna membantu kesulitan warga ini. Droping air bersih dilakukan ke seluruh wilayah terdampak. Namun sayang, karena terbatasnya tenaga dan armada, droping air baru dapat dilaksanakan di delapan desa yang ada di lima kecamatan.
Dijadwalkan droping air bersih ini, akan terus dilakukan secara rutin. Penyaluran air bersih dilakukan setiap hari ke desa-desa terdampak kekeringan, secara bergantian. Sedikitnya empat truk tanki berkapasitas 12 ribu liter air, disalurkan kepada warga tiap harinya. Meski dalam jumlah terbatas. Namun, diharapkan bantuan air ini, dapat membantu meringankan beban warga yang sedang dilanda kekeringan.
Droping air bersih tersebut, salahsatunya berlangsung di desa sumberharjo, kecamatan sumberrejo, kabupaten bojonegoro. Warga di desa ini, kesulitan air bersih sejak sebulan lalu, akibat dampak kekeringan, menyusul datangnya musim kemarau tahun ini. Untuk mencukupi kebutuhan air sehari-hari. Saat ini warga hanya mengandalkan droping air dari pemerintah. Sebab, seluruh sumur maupun sumber air lainnya, telah lama mengering.
Namun karena pasokan air dari pemerintah ini, jumlahnya terbatas. Maka saat truk tanki datang. Warga yang umumnya ibu-ibu rumah tangga, spontan langsung menyerbu truk petugas, dengan membawa wadah seperti bak air, jerigen maupun ember kosong untuk diantrikan.
Selain desa sumberharjo, kecamatan sumberrejo. Kekeringan juga menimpa ribuan warga lainnya di sejumlah wilayah kecamatan. Bahkan berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bojonegoro, mencatat, dari 79 desa di 22 kecamatan yang dipetakan rawan mengalami kekeringan.
Saat ini sudah ada ribuan warga yang tinggal di 11 desa kesulitan air bersih. Diantaranya warga desa sumberharjo dan margoagung kecamatan sumberrejo. Desa butoh dan ngasem, kecamatan ngasem. Desa sumberbendo dan ngorogunung kecamatan bubulan. Desa mulyorejo kecamatan tambakrejo, desa sumberjo kidul kecamatan sukosewu, desa sugihwaras kecamatan ngraho. Desa ngumpakdalem kecamatan dander. Serta desa kasiman kecamatan kasiman.
Guna membantu kesulitan warga ini. Droping air bersih dilakukan ke seluruh wilayah terdampak. Namun sayang, karena terbatasnya tenaga dan armada, droping air baru dapat dilaksanakan di delapan desa yang ada di lima kecamatan.
Dijadwalkan droping air bersih ini, akan terus dilakukan secara rutin. Penyaluran air bersih dilakukan setiap hari ke desa-desa terdampak kekeringan, secara bergantian. Sedikitnya empat truk tanki berkapasitas 12 ribu liter air, disalurkan kepada warga tiap harinya. Meski dalam jumlah terbatas. Namun, diharapkan bantuan air ini, dapat membantu meringankan beban warga yang sedang dilanda kekeringan.