MAGETAN - Berawal dari iseng, seorang pemuda di magetan, membuat karajinan asbak rokok,berbentuk kuburan. Tidak disangka, usaha yang digelutinya bisa mendatangkan rupiah, karena banyak peminatnya.
Adalah ega candra, pemuda 24 tahun yang tinggal di desa krajan kecamatan parang, kabupaten magetan, yang berkreasi membuat asbak rokok. Bahannya dari kayu jati bekas, yang dibeli dari tempat mebel.
Bentuk asbaknya tidak seperti asbak pada umumnya, melainkan berbentuk kuburan. Idenya berawal karena ia sering ziarah ke makam wali. Kemudian iseng-iseng membuat asbak berbentuk kuburan.
Tak disangka, apa yang ia buat banyak diminati, dari mulut ke mulut, sehigga akhirnya berkembang hingga sekarang. Hasil kreasinya sudah terjual ke beberapa daerah, baik magetan atau luar magetan, seperti jombang, semarang, bahkan dari kalimantan.
Dalam seahari bisatu buah empat hingga enam asbak. Untuk harganya, dijual seratus ribu hingga 120 ribu rupiah, tergantung ukurannya.
Berkreasi dari limbah kayu bisa membantu perekonomian dirinya dan juga karyawan yang bekerja, utamanya saat pandemi covid-19 ini.
Adalah ega candra, pemuda 24 tahun yang tinggal di desa krajan kecamatan parang, kabupaten magetan, yang berkreasi membuat asbak rokok. Bahannya dari kayu jati bekas, yang dibeli dari tempat mebel.
Bentuk asbaknya tidak seperti asbak pada umumnya, melainkan berbentuk kuburan. Idenya berawal karena ia sering ziarah ke makam wali. Kemudian iseng-iseng membuat asbak berbentuk kuburan.
Tak disangka, apa yang ia buat banyak diminati, dari mulut ke mulut, sehigga akhirnya berkembang hingga sekarang. Hasil kreasinya sudah terjual ke beberapa daerah, baik magetan atau luar magetan, seperti jombang, semarang, bahkan dari kalimantan.
Dalam seahari bisatu buah empat hingga enam asbak. Untuk harganya, dijual seratus ribu hingga 120 ribu rupiah, tergantung ukurannya.
Berkreasi dari limbah kayu bisa membantu perekonomian dirinya dan juga karyawan yang bekerja, utamanya saat pandemi covid-19 ini.