JOMBANG - Balai pelestarian cagar budaya atau BPCB jawa timur, dipastikan akan segera melakukan ekskavasi tahap dua situs sumberbeji, jombang. Situs pentirtaan peninggalan kerajaan majapahit tersebut, akan digali hingga ke dasar bangunan. Diharapkan, dari ekskavasi tahap dua ini, bentuk bangunan tempat pemandian petinggi kerajaan ini akan terlihat utuh.
BPCB jawa timur timur melakukan berbagai persiapan ekskavasi tahap dua terrhadap situs purbakala sumberbeji yang berlokasi di dusun sumberbeji, desa kesamben, kecamatan ngoro, kabupaten jombang. Untuk memotret situs secara keseluruhan, BPCB melakukan pengurasan air yang sehari-hari merendam situs.
Posisi situs ini memang berada di dasar air kolam sumberbeji. Sehingga tanpa menguras air situs tidak tampak. Kedalaman sumber air berkisar dua meter memenuhi lokasi situs. Air yang terus mengalir diduga berasal dari aliran sungai di bawah tanah yang hingga kini belum diketahui hulunya.
Zakariya kasimin kepala BPCB jawa timur mengatakan. Ekskavasi tahap dua akan dimulai bulan oktober 2020. Caranya dengan melakukan penggalian di sekitar situs hingga kedalaman yang belum ditentukan. Tujuannya untuk mengetahui dasar bangunan sekaligus bentuk asli situs yang ditemukan tahun 2019 kemarin.
Sebelumnya, BPCB jawa timur telah melakukan ekskavasi tahap pertama dengan menggali tanah yang menutup seluruh permukaan situs. Situs yang merupakan tempat pemandian untuk menyucikan diri bagi petinggi kerajaan ini telah tampak bentuknya, dengan ukuran lebar 20 meter dan panjang 17 meter. Didalam situs ini juga sempat di temukan sejumlah jaladwara hingga patung garung yang menempel didinding secara utuh.
BPCB jawa timur timur melakukan berbagai persiapan ekskavasi tahap dua terrhadap situs purbakala sumberbeji yang berlokasi di dusun sumberbeji, desa kesamben, kecamatan ngoro, kabupaten jombang. Untuk memotret situs secara keseluruhan, BPCB melakukan pengurasan air yang sehari-hari merendam situs.
Posisi situs ini memang berada di dasar air kolam sumberbeji. Sehingga tanpa menguras air situs tidak tampak. Kedalaman sumber air berkisar dua meter memenuhi lokasi situs. Air yang terus mengalir diduga berasal dari aliran sungai di bawah tanah yang hingga kini belum diketahui hulunya.
Zakariya kasimin kepala BPCB jawa timur mengatakan. Ekskavasi tahap dua akan dimulai bulan oktober 2020. Caranya dengan melakukan penggalian di sekitar situs hingga kedalaman yang belum ditentukan. Tujuannya untuk mengetahui dasar bangunan sekaligus bentuk asli situs yang ditemukan tahun 2019 kemarin.
Sebelumnya, BPCB jawa timur telah melakukan ekskavasi tahap pertama dengan menggali tanah yang menutup seluruh permukaan situs. Situs yang merupakan tempat pemandian untuk menyucikan diri bagi petinggi kerajaan ini telah tampak bentuknya, dengan ukuran lebar 20 meter dan panjang 17 meter. Didalam situs ini juga sempat di temukan sejumlah jaladwara hingga patung garung yang menempel didinding secara utuh.
