JOMBANG - Ratusan pegiat seni tradisional di jombang menggelar unjukrasa ke pendapa bupati. Mereka mendesak pemerintah memberikan izin pentas agar mendapatkan penghasilan. Dalam unjukrasa ini sebagian pemain jaranan sempat mengalami kesurupan sebagai ciri khas seni jaranan dan bantengan. Sayangnya pemerintah belum memberikan izin pentas terbuka pada seni tradisional dan menjanjikan akan membahas dengan pihak terkait.
Para pegiat seni tradisional ini mengawali aksinya dengan melakukan loncgmarch dari jalan dr sutomo menuju pendapa bupati jombang. Dengan membawa perlengkapan pentas, pegiat seni jaranan dan bantengan longmarch sambil sesekali memainkan atraksi yang menghibur warga di sepanjang jalan. .
Guna mencegah kejadian yang tidak diinginkan, barisan pegiat seni dikawal petugas kepolisian. Namun setibanya di depan pendapa bupati, sebanyak 50 grup seni bantengan dan jaranan tidak bisa masuk ke halaman pendapa karena pintu gerbang dijaga petugas.
Sehingga seniman tradisionaldari berbagai usia ini menggelar aksi dan menumpahkan ekpresinya di depan pendapa. Dalam pagelaran atraksi, sejulah pemain seni bantengan sempat kesurupan, sehingga menarik minat warga untuk menonton lebih dekat.
Kriswanto korlap aksi mengatakan. Aksi ini dilakukan pegiat seni setelah pertemuan dengan pemerintah yang berlangsung di gedung kesenian tidak sesuai harapan. Pegiat seni ingin diberi izin tampil dan menggelar pentas terbuka tetap belum diizinkan. Meskipun pegiat seni bersedia mematuhi protokol kesehatan.
Sementara itu, anwar, asisten satu pemkab jombang mengatakan. Pentas seni secara terbuka tetap belum diizinkan. Pertunjukan seni yang diperbolehkan, baru pertunjukan seni hajatan dengan skala terbatas dengan mentaati protokol kesehatan.
Usai menumpahkan ekspresi para pegiat seni meinggalkan lokasi dan kembali ke kendaraan masing-masing. Peserta aksi membubaran diri dengan tertib. Mereka berharap pemerintah memberikan suport pada seni tradisional untuk tetap eksis.
Para pegiat seni tradisional ini mengawali aksinya dengan melakukan loncgmarch dari jalan dr sutomo menuju pendapa bupati jombang. Dengan membawa perlengkapan pentas, pegiat seni jaranan dan bantengan longmarch sambil sesekali memainkan atraksi yang menghibur warga di sepanjang jalan. .
Guna mencegah kejadian yang tidak diinginkan, barisan pegiat seni dikawal petugas kepolisian. Namun setibanya di depan pendapa bupati, sebanyak 50 grup seni bantengan dan jaranan tidak bisa masuk ke halaman pendapa karena pintu gerbang dijaga petugas.
Sehingga seniman tradisionaldari berbagai usia ini menggelar aksi dan menumpahkan ekpresinya di depan pendapa. Dalam pagelaran atraksi, sejulah pemain seni bantengan sempat kesurupan, sehingga menarik minat warga untuk menonton lebih dekat.
Kriswanto korlap aksi mengatakan. Aksi ini dilakukan pegiat seni setelah pertemuan dengan pemerintah yang berlangsung di gedung kesenian tidak sesuai harapan. Pegiat seni ingin diberi izin tampil dan menggelar pentas terbuka tetap belum diizinkan. Meskipun pegiat seni bersedia mematuhi protokol kesehatan.
Sementara itu, anwar, asisten satu pemkab jombang mengatakan. Pentas seni secara terbuka tetap belum diizinkan. Pertunjukan seni yang diperbolehkan, baru pertunjukan seni hajatan dengan skala terbatas dengan mentaati protokol kesehatan.
Usai menumpahkan ekspresi para pegiat seni meinggalkan lokasi dan kembali ke kendaraan masing-masing. Peserta aksi membubaran diri dengan tertib. Mereka berharap pemerintah memberikan suport pada seni tradisional untuk tetap eksis.