BOJONEGORO - Untuk mencegah penyebaran virus corona atau covid-19, salah satu sekolah menengah kejuruan di kabupaten bojonegoro, memberhentikan pembelajaran langsung atau tatap muka sejak 18 agustus 2020 lalu. Pihak sekolah kembali memberlakukan pembelajaran secara online atau daring, setelah satu guru setempat terpapar covid-19.
Proses pembelajaran tatap muka terbatas di salah satu sekolah menengah kejuruan di kabupaten bojonegoro terpaksa dihentikan. Hal ini dilakukan, setelah salah satu guru di SMK Negeri 1 bojonegoro, diindikasikan terpapar virus corona. Untuk mengantisipasi penyebaran dan penularan virus corona. Proses pembelajaran tatap muka di sekolah tersebut dihentikan sementara, dan pembelajaran kembali dilaksanakan melalui sistem dalam jaringan atau daring.
Kepala cabang dinas pendidikan provinsi jawa timur, wilayah tuban dan bojonegoro, adi prayitno mengatakan. Pada kamis 17 september lalu, ada salah satu guru di SMK Negeri 1 bojonegoro yang terpapar covid-19.
Adi prayitno menambahkan, proses belajar mengajar secara tatap muka dapat dilaksanakan kembali jika komponen sekolah mulai siswa, wali murid, guru, karyawan, dan kepala sekolah, semua harus dalam kondisi sehat.
Jika dalam proses pembelajaran tatap muka tersebut ada indikasi salah satu siswa, orang tua siswa atau salah satu guru terpapar covid-19. Maka, demi menjaga kesehatan dari warga sekolah, pembelajaran tatap muka bisa dihentikan untuk kembali belajar secara daring.
Saat ini, guru yang dinyatakan terpapar tersebut sudah diisolasi selama 12 hari dan kondisinya sudah dinyatakan sehat. Namun, pihaknya tetap mengedepankan upaya preventif dan menunggu kepastian bahwa semua komponen di smk negeri 1 bojonegoro, mulai dari guru, karyawan, kepala sekolah, siswa dan orang tua siswa, semuanya dalam kondisi sehat, baru kemudian pembelajaran tatap muka dapat dilaksanakan kembali.
Diketahui sebelumnya, sebanyak 3 sekolah di kabupaten bojonegoro, yaitu sma negeri 1 bojonegoro, SMK Negeri 1 bojonegoro, dan SLB negeri sumbang bojonegoro, mulai selasa 18 agustus 2020 lalu, telah laksanakan uji coba pembelajaran tatap muka secara terbatas.
Proses pembelajaran tatap muka terbatas di salah satu sekolah menengah kejuruan di kabupaten bojonegoro terpaksa dihentikan. Hal ini dilakukan, setelah salah satu guru di SMK Negeri 1 bojonegoro, diindikasikan terpapar virus corona. Untuk mengantisipasi penyebaran dan penularan virus corona. Proses pembelajaran tatap muka di sekolah tersebut dihentikan sementara, dan pembelajaran kembali dilaksanakan melalui sistem dalam jaringan atau daring.
Kepala cabang dinas pendidikan provinsi jawa timur, wilayah tuban dan bojonegoro, adi prayitno mengatakan. Pada kamis 17 september lalu, ada salah satu guru di SMK Negeri 1 bojonegoro yang terpapar covid-19.
Adi prayitno menambahkan, proses belajar mengajar secara tatap muka dapat dilaksanakan kembali jika komponen sekolah mulai siswa, wali murid, guru, karyawan, dan kepala sekolah, semua harus dalam kondisi sehat.
Jika dalam proses pembelajaran tatap muka tersebut ada indikasi salah satu siswa, orang tua siswa atau salah satu guru terpapar covid-19. Maka, demi menjaga kesehatan dari warga sekolah, pembelajaran tatap muka bisa dihentikan untuk kembali belajar secara daring.
Saat ini, guru yang dinyatakan terpapar tersebut sudah diisolasi selama 12 hari dan kondisinya sudah dinyatakan sehat. Namun, pihaknya tetap mengedepankan upaya preventif dan menunggu kepastian bahwa semua komponen di smk negeri 1 bojonegoro, mulai dari guru, karyawan, kepala sekolah, siswa dan orang tua siswa, semuanya dalam kondisi sehat, baru kemudian pembelajaran tatap muka dapat dilaksanakan kembali.
Diketahui sebelumnya, sebanyak 3 sekolah di kabupaten bojonegoro, yaitu sma negeri 1 bojonegoro, SMK Negeri 1 bojonegoro, dan SLB negeri sumbang bojonegoro, mulai selasa 18 agustus 2020 lalu, telah laksanakan uji coba pembelajaran tatap muka secara terbatas.