MAGETAN - Tidak hanya sayur-sayuran, harga cabai di kabupaten magetan juga ikut anjlok. Akibatnya petani rugi jutaan rupiah, karena hasil panen mereka tidak sesuai dengan biaya tanam, atau perawatan.
Kalau biasanya, petani cabai keriting bisa meraup keuntungan jutaan rupiah, saat panen, akan tetapi saat ini berbanding terbalik. Yang ada, petani cabai justru merugi karena harga yang anjlok.
Seperti yang dirasakan petani di desa bungkuk kecamatan parang kabupaten magetan. Saat panen ini, harga cabai merah keriting turun drastis, hanya delapan ribu rupiah perkilogram. Padahal sebelumnya, saat normal, bisa mencapai 15 ribu rupiah lebih perkilogram.
Turunnya harga, terjadi sejak empat bulan yang lalu, saat pandemi covid-19. Akibat turunnya harga cabai keriting ini, petani merugi jutaan rupiah. Karena hasil yang didapat tidak sebanding dengan biaya tanam, belum lagi pupuk subsidi yang sulit didapat.
Saat normal, satu petak lahan ditanami cabai bisa menghasilkan 10 juta hingga 15 juta rupiah, kali ini hanya berkisar lima juta rupiah.
Murahnya harga produk pertanian ini akibat daya beli masyarakat terus menurun, dampak covid-19 ini. Petani berharap segera ada tindakan dari pemerintah agar harga hasil pertanian bisa terkontrol dengan baik.
Kalau biasanya, petani cabai keriting bisa meraup keuntungan jutaan rupiah, saat panen, akan tetapi saat ini berbanding terbalik. Yang ada, petani cabai justru merugi karena harga yang anjlok.
Seperti yang dirasakan petani di desa bungkuk kecamatan parang kabupaten magetan. Saat panen ini, harga cabai merah keriting turun drastis, hanya delapan ribu rupiah perkilogram. Padahal sebelumnya, saat normal, bisa mencapai 15 ribu rupiah lebih perkilogram.
Turunnya harga, terjadi sejak empat bulan yang lalu, saat pandemi covid-19. Akibat turunnya harga cabai keriting ini, petani merugi jutaan rupiah. Karena hasil yang didapat tidak sebanding dengan biaya tanam, belum lagi pupuk subsidi yang sulit didapat.
Saat normal, satu petak lahan ditanami cabai bisa menghasilkan 10 juta hingga 15 juta rupiah, kali ini hanya berkisar lima juta rupiah.
Murahnya harga produk pertanian ini akibat daya beli masyarakat terus menurun, dampak covid-19 ini. Petani berharap segera ada tindakan dari pemerintah agar harga hasil pertanian bisa terkontrol dengan baik.