MAGETAN - Memutuskan menanam kacang tanah di saat kemarau, hasil panen kacang di kabupaten magetan, masih kurang bagus. Petani mengaku, hasil panen menurun 50 persen karena kekurangan air.
Musim kemarau, sebagian petani di kabupaten magetan, memutuskan untuk menanam kacang tanah, di areal sawah mereka yang sebelumnya ditanami padi. Menanam kacang tanah dianggap efektif, karena tidak membutuhkan banyak air.
Namun sebagian petani kacang tanah masih saja tidak bisa panen secara maksimal. Seperti yang dialami kadimin, yang panen kacang di desa bandar kecamatan sukomoro magetan.
Hasil panennya tahun ini, kurang bagus, atau menurun. Selain kacangnya kecil, jumlah hasil panen juga berkurang, karena kekurangan air. Biasanya satu petak sawah yang ia tanami kacang tanah, bisa menghasilkan satu kwintal kacang tanah, saat ini hanya separuhnya saja.
Selain hasil panen yang kurang bagus, para petani masih dihadapkan pada harga hasil pertanian yang cenderung murah di pasaran, karena daya beli masyarakat yang menurun akibat pandemi covid-19.
Musim kemarau, sebagian petani di kabupaten magetan, memutuskan untuk menanam kacang tanah, di areal sawah mereka yang sebelumnya ditanami padi. Menanam kacang tanah dianggap efektif, karena tidak membutuhkan banyak air.
Namun sebagian petani kacang tanah masih saja tidak bisa panen secara maksimal. Seperti yang dialami kadimin, yang panen kacang di desa bandar kecamatan sukomoro magetan.
Hasil panennya tahun ini, kurang bagus, atau menurun. Selain kacangnya kecil, jumlah hasil panen juga berkurang, karena kekurangan air. Biasanya satu petak sawah yang ia tanami kacang tanah, bisa menghasilkan satu kwintal kacang tanah, saat ini hanya separuhnya saja.
Selain hasil panen yang kurang bagus, para petani masih dihadapkan pada harga hasil pertanian yang cenderung murah di pasaran, karena daya beli masyarakat yang menurun akibat pandemi covid-19.
