KABAR APIK - Untuk pelestarian kesenian daerah. Pemkab bojonegoro menggelar lomba oklik. Kegiatan ini dilakukan, dalam rangka hari jadi bojonegoro yang ke 343. Lomba oklik yang digelar di pendopo malowopati bojonegoro, pada minggu pagi ini, diikuti sedikitnya 20 kelompok peserta yang berasal dari berbagai kecamatan di bojonegoro.
Acara lomba oklik ini, diawali dengan menyanyikan lagu indonesia raya. Kemudian satu-persatu peserta lomba oklik mendapat giliran tampil untuk menunjukan kebolehannya dengan menyanyikan lagu wajib yang sudah ditentukan pihak panitia lomba.
Lomba oklik yang diselenggarakan oleh dinas kebudayaan dan pariwisata bojonegoro ini, merupakan wujud realisasi dari program pengelolaaan keragaman budaya dengan tujuan melestarikan dan mengembangkan kesenian khas bojonegoro supaya dapat dikenal oleh masyarakat luas. Karena digelar di tengah pandemi, lomba oklik ini dilakukan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan covid-19.
Musik oklik, dikenal sebagai kesenian musik khas bojonegoro yang terbuat dari bambu dengan segala bentuk dan ragamnya. Musik oklik sendiri, berfungsi untuk membangunkan orang sahur di bulan puasa. Untuk saat ini, musik oklik berkembang sebagai media hiburan baik diatas panggung maupun di jalanan dan semua kalangan.
Sementara itu, bupati bojonegoro dalam sambutannya mengatakan. Dengan adanya lomba oklik ini, merupakan bagian upaya realisasi tujuh belas program bojonegoro dan juga misi bojonegoro sebagai tempat ekonomi kreatif, untuk mempertahankan seni dan budaya yang ada.
Di tahun 2019 yang lalu, kabupaten bojonegoro juga melaunching gedung pariwisata dengan lagu jingle pinarak bojonegoro. Sedangkan pada tahun 2020 ini, bojonegoro juga melaunching lagu berisikan pesan moral dengan judul jejeg lan njejeg. Hal ini juga sebagai lagu wajib dalam festival oklik kali ini.
Acara lomba oklik ini, diawali dengan menyanyikan lagu indonesia raya. Kemudian satu-persatu peserta lomba oklik mendapat giliran tampil untuk menunjukan kebolehannya dengan menyanyikan lagu wajib yang sudah ditentukan pihak panitia lomba.
Lomba oklik yang diselenggarakan oleh dinas kebudayaan dan pariwisata bojonegoro ini, merupakan wujud realisasi dari program pengelolaaan keragaman budaya dengan tujuan melestarikan dan mengembangkan kesenian khas bojonegoro supaya dapat dikenal oleh masyarakat luas. Karena digelar di tengah pandemi, lomba oklik ini dilakukan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan covid-19.
Musik oklik, dikenal sebagai kesenian musik khas bojonegoro yang terbuat dari bambu dengan segala bentuk dan ragamnya. Musik oklik sendiri, berfungsi untuk membangunkan orang sahur di bulan puasa. Untuk saat ini, musik oklik berkembang sebagai media hiburan baik diatas panggung maupun di jalanan dan semua kalangan.
Sementara itu, bupati bojonegoro dalam sambutannya mengatakan. Dengan adanya lomba oklik ini, merupakan bagian upaya realisasi tujuh belas program bojonegoro dan juga misi bojonegoro sebagai tempat ekonomi kreatif, untuk mempertahankan seni dan budaya yang ada.
Di tahun 2019 yang lalu, kabupaten bojonegoro juga melaunching gedung pariwisata dengan lagu jingle pinarak bojonegoro. Sedangkan pada tahun 2020 ini, bojonegoro juga melaunching lagu berisikan pesan moral dengan judul jejeg lan njejeg. Hal ini juga sebagai lagu wajib dalam festival oklik kali ini.
