TUBAN - Sebagai upaya untuk menjaga kelestarian budaya, dan merawat keberadaan benda-benda pusaka. Sejumlah pecinta pusaka di kabupaten tuban, menggelar kegiatan ritual jamasan massal. Ratusan benda pusaka berbagai jenis tersebut, oleh pemiliknya diikutkan untuk disucikan oleh para sesepuh jamasan pusaka.
Kegiatan jamasan massal pusaka ini, berlangsung di desa prunggahan kulon, kecamatan semanding, kabupaten tuban. Yang mana ritual jamasan atau membersihkan pusaka ini, diikuti para pecinta benda pusaka yang ada di tuban bumi wali.
Puluhan benda-benda pusaka diikutkan, untuk disucikan secara bergantian dengan cara ritual, melalui tahapan demi tahapan. Tosan aji yang disucikan itu terdiri dari keris, tombak, serta benda pusakan lainnya, dan berbagai jenis yang sudah berusia ratusan tahun.
Mengawali ritual jamasan pusaka ini, ratusan keris di jajar dan dilakukan ritual serah terima pusaka, dari warga ke sesepuh benda pusaka tuban, dengan doa di sertai tumpeng tulak balak serta aneka makanan tradisional khas tuban, yang kemudian dilanjutkan dengan makan bersama.
Puncaknya, ritual sakral dimulai. Satu persatu benda pusaka disucikan dalam ritual jamas pusaka ini. Benda pusaka tersebut dibersihkan dan dibilas dengan air yang berasal dari lima penjuru mata angin.
kegiatan jamasan sendiri memang sudah menjadi tradisi, yang dilakukan setiap bulan suro atau bulan muharram secara massal. Namun, banyak juga para pecinta benda pusaka, melakukan jamasan atau pembersihan benda pusaka, setiap satu bulan sekali. Jamasan ini untuk menetralkan energi jahat, guna mengembalikan benda pusaka itu, pada titik pada saat benda itu dibuat. Selain itu untuk membersihkan karat-karat, dari benda-benda pusaka yang memang jarang dirawat.
Kegiatan ini dilakukan bertujuan, untuk menggugah masyarakat, untuk selalu menjaga kelestarian keberadaan tosan aji, atau benda-benda pusaka. Karena selama ini di tuban, keberadaan benda pusaka semakin tenggelam, dan lewat ritual jamasan masal ini, di harapkan dapat menghidupkan kembali, serta dapat melestarikan peninggalan para leluhur kita.
Kegiatan jamasan massal pusaka ini, berlangsung di desa prunggahan kulon, kecamatan semanding, kabupaten tuban. Yang mana ritual jamasan atau membersihkan pusaka ini, diikuti para pecinta benda pusaka yang ada di tuban bumi wali.
Puluhan benda-benda pusaka diikutkan, untuk disucikan secara bergantian dengan cara ritual, melalui tahapan demi tahapan. Tosan aji yang disucikan itu terdiri dari keris, tombak, serta benda pusakan lainnya, dan berbagai jenis yang sudah berusia ratusan tahun.
Mengawali ritual jamasan pusaka ini, ratusan keris di jajar dan dilakukan ritual serah terima pusaka, dari warga ke sesepuh benda pusaka tuban, dengan doa di sertai tumpeng tulak balak serta aneka makanan tradisional khas tuban, yang kemudian dilanjutkan dengan makan bersama.
Puncaknya, ritual sakral dimulai. Satu persatu benda pusaka disucikan dalam ritual jamas pusaka ini. Benda pusaka tersebut dibersihkan dan dibilas dengan air yang berasal dari lima penjuru mata angin.
kegiatan jamasan sendiri memang sudah menjadi tradisi, yang dilakukan setiap bulan suro atau bulan muharram secara massal. Namun, banyak juga para pecinta benda pusaka, melakukan jamasan atau pembersihan benda pusaka, setiap satu bulan sekali. Jamasan ini untuk menetralkan energi jahat, guna mengembalikan benda pusaka itu, pada titik pada saat benda itu dibuat. Selain itu untuk membersihkan karat-karat, dari benda-benda pusaka yang memang jarang dirawat.
Kegiatan ini dilakukan bertujuan, untuk menggugah masyarakat, untuk selalu menjaga kelestarian keberadaan tosan aji, atau benda-benda pusaka. Karena selama ini di tuban, keberadaan benda pusaka semakin tenggelam, dan lewat ritual jamasan masal ini, di harapkan dapat menghidupkan kembali, serta dapat melestarikan peninggalan para leluhur kita.