JOMBANG - Sejumlah warga di jombang, menggelar lomba layang-layang dalam rangka merayakan panen raya yang sudah berlalu. Kegiatan yang digelar di pematang sawah usai di panen ini ramai diikuti pecinta layang layang dari sejumlah kota. Mereka beradu keahlian layangan sambit hingga layangan hias.
Beginilah keseruan sekelompok warga yang mengikuti lomba layang layang di desa tebel kecamatan bareng jombang. Warga harus menunggu datangnya angin secara tepat untuk menaikan layangan naga berukuran 50 meter.
Karena panjangnya saat layangan terbang seorang penarik alias joki layangan nyaris terbawa terbang. Beruntung sejumlah rekannya membantu menahan tampar yang rencananya akan di ikatkan dalam patok tanah. Layangan raksasa ini sedang mengikuti lomba layangan hias yang digelar sebuah rumah makan di desa tersebut.
Selain layangan hias,lomba layangan sambit juga digelar. Sejumlah pemain harus beradu keahlian untuk bisa memenangi kontes yang memperebutkan sejumlah uang sebagai hadiahnya.
Heri subagyo salah satu peserta sambit layangan mengaku ingin melestarikan permainan tradisional layangan. Untuk memenangi kontes ini dirinya harus menyiapkan benang yang kuat dan keahlian menjadi joki layangan.
Hermawan tri prayoga sang panitia mengakui kegiatan ini untuk mengenang tradisi petani yang selalu menerbangkan layangan usai panen padi selesai. Lahan persawahan yang luas menjadi lokasi petani untuk menghibur dengan menerbangkan layangan.
Dalam kompetisi ini sedikitnya ada 200 peserta yang mengikutinya. Mereka berasal dari jombang kediri dan kota sekitarnya. Para pemenang akan mendapatkan hadiah berupa uang tropi dan sertifikat perlombaan. Agenda ini direncanakan akan digelar setiap tahun usai musim panen padi.
Beginilah keseruan sekelompok warga yang mengikuti lomba layang layang di desa tebel kecamatan bareng jombang. Warga harus menunggu datangnya angin secara tepat untuk menaikan layangan naga berukuran 50 meter.
Karena panjangnya saat layangan terbang seorang penarik alias joki layangan nyaris terbawa terbang. Beruntung sejumlah rekannya membantu menahan tampar yang rencananya akan di ikatkan dalam patok tanah. Layangan raksasa ini sedang mengikuti lomba layangan hias yang digelar sebuah rumah makan di desa tersebut.
Selain layangan hias,lomba layangan sambit juga digelar. Sejumlah pemain harus beradu keahlian untuk bisa memenangi kontes yang memperebutkan sejumlah uang sebagai hadiahnya.
Heri subagyo salah satu peserta sambit layangan mengaku ingin melestarikan permainan tradisional layangan. Untuk memenangi kontes ini dirinya harus menyiapkan benang yang kuat dan keahlian menjadi joki layangan.
Hermawan tri prayoga sang panitia mengakui kegiatan ini untuk mengenang tradisi petani yang selalu menerbangkan layangan usai panen padi selesai. Lahan persawahan yang luas menjadi lokasi petani untuk menghibur dengan menerbangkan layangan.
Dalam kompetisi ini sedikitnya ada 200 peserta yang mengikutinya. Mereka berasal dari jombang kediri dan kota sekitarnya. Para pemenang akan mendapatkan hadiah berupa uang tropi dan sertifikat perlombaan. Agenda ini direncanakan akan digelar setiap tahun usai musim panen padi.