BOJONEGORO - Di kabupaten bojonegoro ada tempat nongkrong yang unik dan berbeda dengan café biasanya, yaitu bus café. Disini, para pengunjung bisa nongkrong sambil naik bus. Tidak hanya itu, pengunjung juga diajak berkeliling menikmati pemandangan wisata dan kerajinan khas bojonegoro, sambil foto-foto.
Pandemi covid-19 berdampak pada hampir semua sektor, tak terkecuali sektor pariwisata. Pelaku bisnis di sektor ini mencari cara untuk tetap bertahan, seperti inovasi yang dijalankan pelaku usaha wisata di kabupaten bojonegoro, yang berinovasi dengan membuat bus café.
Konsep ngafe di dalam bus sambil jalan-jalan ini disuguhkan pengusaha bus pariwisata di bojonegoro, yang biasanya melayani rute wisata ini menyulap armada busnya menjadi bus cafe yang mereka sebut bus café.
Ide ini berawal dari awal pandemi kemarin banyak armada yang nganggur dan tidak jalan sama sekali, selama hampir 5 bulan. Sejak pandemi covid-19, pelaku usaha wisata termasuk jasa transportasi hampir tidak memiliki penghasilan sama sekali, sehingga pelaku wisata, khususnya jasa transportasi seperti dirinya yang hanya mempunyai trayek pariwisata harus memutar otak agar bisa bertahan.
Salah satunya merubah bus wisata mereka menjadi kafe berjalan. Sehingga pengunjung bisa merasakan sensasi café sambil jalan-jalan. Bus cafe ini diharapkan bisa menjadi obat buat yang mulai jenuh di rumah dan rindu akan aktivitas luar dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
Hanya membayar 50 ribu rupiah saja, para pelanggan bisa jalan-jalan keliling lokasi wisata maupun kerajinan khas bojonegoro, serta mendapatkan makanan ringan dan minuman sembari menikmati perjalanan.
Sebelum naik, para pelanggan akan dicek suhu tubuhnya dan memakai hand sanitizer, pelanggan dan kru juga wajib memakai masker, dan tempat duduk bersilang.
Dalam cafe bus ini, para pelanggan juga akan diajak berhenti sejenak dan berfoto di beberapa icon kabupaten bojonegoro, seperti alun-alun bojonegoro, jembatan sosrodilogo dan kayangan api. Selain itu para pengunjung juga diajak mampir melihat kerajinan khas kabupaten bojonegoro.
Keberadaan bus cafe ini disambut antusias oleh pelanggan. Salah seorang pelanggan bus café mengaku, keberadaan bus cafe bisa menjadi salah satu alternatif untuk ngafe dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan, dengan bersantai di dalam bus pelanggan juga bisa menikmati jalan-jalan keliling kota bojonegoro.
Sementara itu dinas pariwisata kabupaten bojonegoro, menanggapi ini merupakan salah satu inovasi tersendiri untuk membantu mempromosikan wisata kampung tangguh yang ada di kabupten bojonegoro.
Pandemi covid-19 berdampak pada hampir semua sektor, tak terkecuali sektor pariwisata. Pelaku bisnis di sektor ini mencari cara untuk tetap bertahan, seperti inovasi yang dijalankan pelaku usaha wisata di kabupaten bojonegoro, yang berinovasi dengan membuat bus café.
Konsep ngafe di dalam bus sambil jalan-jalan ini disuguhkan pengusaha bus pariwisata di bojonegoro, yang biasanya melayani rute wisata ini menyulap armada busnya menjadi bus cafe yang mereka sebut bus café.
Ide ini berawal dari awal pandemi kemarin banyak armada yang nganggur dan tidak jalan sama sekali, selama hampir 5 bulan. Sejak pandemi covid-19, pelaku usaha wisata termasuk jasa transportasi hampir tidak memiliki penghasilan sama sekali, sehingga pelaku wisata, khususnya jasa transportasi seperti dirinya yang hanya mempunyai trayek pariwisata harus memutar otak agar bisa bertahan.
Salah satunya merubah bus wisata mereka menjadi kafe berjalan. Sehingga pengunjung bisa merasakan sensasi café sambil jalan-jalan. Bus cafe ini diharapkan bisa menjadi obat buat yang mulai jenuh di rumah dan rindu akan aktivitas luar dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
Hanya membayar 50 ribu rupiah saja, para pelanggan bisa jalan-jalan keliling lokasi wisata maupun kerajinan khas bojonegoro, serta mendapatkan makanan ringan dan minuman sembari menikmati perjalanan.
Sebelum naik, para pelanggan akan dicek suhu tubuhnya dan memakai hand sanitizer, pelanggan dan kru juga wajib memakai masker, dan tempat duduk bersilang.
Dalam cafe bus ini, para pelanggan juga akan diajak berhenti sejenak dan berfoto di beberapa icon kabupaten bojonegoro, seperti alun-alun bojonegoro, jembatan sosrodilogo dan kayangan api. Selain itu para pengunjung juga diajak mampir melihat kerajinan khas kabupaten bojonegoro.
Keberadaan bus cafe ini disambut antusias oleh pelanggan. Salah seorang pelanggan bus café mengaku, keberadaan bus cafe bisa menjadi salah satu alternatif untuk ngafe dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan, dengan bersantai di dalam bus pelanggan juga bisa menikmati jalan-jalan keliling kota bojonegoro.
Sementara itu dinas pariwisata kabupaten bojonegoro, menanggapi ini merupakan salah satu inovasi tersendiri untuk membantu mempromosikan wisata kampung tangguh yang ada di kabupten bojonegoro.
