MAGETAN - Seorang siswi SMK di kabupaten magetan, terpaksa berhenti sekolah, karena tidak mempunyai handphone untuk mengikuti pembelajaran secara daring. Pihak sekolah mengaku sudah menawarkan pinjaman HP, namun yang bersangkutan tidak mau dan memilih berhenti sekolah.
Temannya biasa memanggil wiji. Tinggal di rumah mungil, di kelurahan lembeyan kulon, kecamatan lembeyan, kabupaten magetan. Gadis bernama lengkap wiji lestari, umur 18 tahun ini, sejatinya duduk di bangku kelas XII di sebuah SMK swasta di kecamatan lembeyan magetan.
Namun ia memutuskan berhenti sekolah. Hari-harinya, diisi dengan mengerjakan pekerjaan rumah, dan mengajari adiknya, aini, yang masih duduk di bangku sekolah dasar.
Wiji memutuskan berhenti sekolah, karena tidak mempunyai smartphone, sebagai alat utama ikut pembelajaran secara daring, atau online. Anak pertama pasangan pangat dan tutik inisempat berusaha ikut pembelajaran jarak jauh, dengan meminjam HP temannya.
Namun lama-lama gadis kelahiran magetan 7 november 2001 ini, tidak enak hati, karena merepotkan dan menghabiskan kouta internet temannya. Hingga akhrinya keputusan berhenti sekolah itu diambil.
Sementara itu, pihak SMK roda lembeyan magetan, tempat wiji belajar, mengaku, sudah menggratiskan biaya sekolah. Saat belajar daring, pihak sekolah sudah menawarkan pinjaman HP ke wiji, kadang mengantar tugas ke rumahnya. Namun yang bersangkutan tidak mau mengerjakan tugas, dan memilih berhenti sekolah.
Temannya biasa memanggil wiji. Tinggal di rumah mungil, di kelurahan lembeyan kulon, kecamatan lembeyan, kabupaten magetan. Gadis bernama lengkap wiji lestari, umur 18 tahun ini, sejatinya duduk di bangku kelas XII di sebuah SMK swasta di kecamatan lembeyan magetan.
Namun ia memutuskan berhenti sekolah. Hari-harinya, diisi dengan mengerjakan pekerjaan rumah, dan mengajari adiknya, aini, yang masih duduk di bangku sekolah dasar.
Wiji memutuskan berhenti sekolah, karena tidak mempunyai smartphone, sebagai alat utama ikut pembelajaran secara daring, atau online. Anak pertama pasangan pangat dan tutik inisempat berusaha ikut pembelajaran jarak jauh, dengan meminjam HP temannya.
Namun lama-lama gadis kelahiran magetan 7 november 2001 ini, tidak enak hati, karena merepotkan dan menghabiskan kouta internet temannya. Hingga akhrinya keputusan berhenti sekolah itu diambil.
Sementara itu, pihak SMK roda lembeyan magetan, tempat wiji belajar, mengaku, sudah menggratiskan biaya sekolah. Saat belajar daring, pihak sekolah sudah menawarkan pinjaman HP ke wiji, kadang mengantar tugas ke rumahnya. Namun yang bersangkutan tidak mau mengerjakan tugas, dan memilih berhenti sekolah.