Reporter: Samsul Alim |
BOJONEGORO - Dalam rangka menyambut hari jadi kabupaten bojonegoro yang ke 343. Sejumlah kegiatan digelar pemerintah kabupaten setempat. Salahsatunya adalah prosesi ritual pengambilan, sekaligus penyemayaman api abadi, dari komplek wisata kayangan api. Selain menjadi rangkaian awal menuju puncak peringatan hari jadi. Upacara sakral ini, juga sebagai simbol masyarakat bojonegoro, untuk terus semangat, dalam bekerja dan berkarya menuju bojonegoro yang lebih baik, maju, dan kreatif.
Beginilah prosesi pengambilan api abadi dalam rangkaian hari jadi kabupaten bojonegoro ke 343. Kegiatan sakral ini, dilakukan dengan upacara adat yang dipimpin langsung, camat ngasem, waji beserta segenap anggota muspika kecamatan yang lain.
Dengan diiringi tembang dan gamelan jawa. Prosesi ritual pengambilan api, diawali dengan arak-arakan aneka jenis tumpeng, dari gerbang desa hingga tempat perapian yang tak kunjung padam.
Adapun sebelum pengambilan api abadi dilakukan. Terlebih dahulu dilakukan ritual suci, mengambil air blukuthuk oleh juru kunci kayangan api, sufyanto.
Setelahnya, rombongan mengelilingi sumber api abadi kayangan api sebanyak 3 kali dengan diiringi tarian waranggono dan tabur bunga, oleh beberapa penari waranggono.
Setelah api abadi diambil menggunakan obor oleh juru kunci. Selanjutnya obor diserahkan kepada camat ngasem, untuk dikirab keliling bojonegoro, hingga finish di pendopo kabupaten.
Sesampainya di pendopo, api abadi langsung diserah terimakan kepada bupati bojonegoro, anna muawanah, sekaligus memimpin prosesi penyemayaman api, di pendopo kabupaten setempat.
Selain menandai puncak rangkaian kegiatan hari jadi kabupaten bojonegoro ke 343. Penyemayaman api abadi ini, juga menjadi simbol masyarakat bojonegoro, untuk terus semangat, dalam bekerja dan berkarya menuju bojonegoro yang lebih baik, maju, dan kreatif.
Puncak hari jadi kabupaten bojonegoro ke 343, digelar selama dua hari sejak kemarin dengan tatacara sesuai protokol kesehatan covid-19. Selain pengambilan dan penyemayaman api abadi, dilakukan pula kegiatan rutin ziarah makam leluhur, raden adipati haryo matahun, di desa ngraseh, kecamatan dander, yang diikuti segenap anggota forkopimda, camat, serta organisasi perangkat daerah di lingkungan pemkab bojonegoro.
Beginilah prosesi pengambilan api abadi dalam rangkaian hari jadi kabupaten bojonegoro ke 343. Kegiatan sakral ini, dilakukan dengan upacara adat yang dipimpin langsung, camat ngasem, waji beserta segenap anggota muspika kecamatan yang lain.
Dengan diiringi tembang dan gamelan jawa. Prosesi ritual pengambilan api, diawali dengan arak-arakan aneka jenis tumpeng, dari gerbang desa hingga tempat perapian yang tak kunjung padam.
Adapun sebelum pengambilan api abadi dilakukan. Terlebih dahulu dilakukan ritual suci, mengambil air blukuthuk oleh juru kunci kayangan api, sufyanto.
Setelahnya, rombongan mengelilingi sumber api abadi kayangan api sebanyak 3 kali dengan diiringi tarian waranggono dan tabur bunga, oleh beberapa penari waranggono.
Setelah api abadi diambil menggunakan obor oleh juru kunci. Selanjutnya obor diserahkan kepada camat ngasem, untuk dikirab keliling bojonegoro, hingga finish di pendopo kabupaten.
Sesampainya di pendopo, api abadi langsung diserah terimakan kepada bupati bojonegoro, anna muawanah, sekaligus memimpin prosesi penyemayaman api, di pendopo kabupaten setempat.
Selain menandai puncak rangkaian kegiatan hari jadi kabupaten bojonegoro ke 343. Penyemayaman api abadi ini, juga menjadi simbol masyarakat bojonegoro, untuk terus semangat, dalam bekerja dan berkarya menuju bojonegoro yang lebih baik, maju, dan kreatif.
Puncak hari jadi kabupaten bojonegoro ke 343, digelar selama dua hari sejak kemarin dengan tatacara sesuai protokol kesehatan covid-19. Selain pengambilan dan penyemayaman api abadi, dilakukan pula kegiatan rutin ziarah makam leluhur, raden adipati haryo matahun, di desa ngraseh, kecamatan dander, yang diikuti segenap anggota forkopimda, camat, serta organisasi perangkat daerah di lingkungan pemkab bojonegoro.