Reporter: Khusni Mubarok |
TUBAN - Jelang pelaksanaan pemilihan bupati dan wakil bupati tuban 9 desember 2020. Persatuan wartawan indonesia kabupaten tuban, mengundang diskusi 3 pasangan calon peserta pilkada tuban. Hal ini dilakukan, sebagai upaya pendidikan politik, sosialisasi visi dan misi pasangan calon yang mengikuti kontestasi pilkada tuban. Serta menekankan pentingnya menerapkan protokol kesehatan, lantaran pilkada digelar di tengah pandemi covid-19.
Pelaksanaan pemilihan bupati dan wakil bupati tuban yang akan digelar di tengah pandemi covid-19, menjadi perhatian banyak pihak. Aturan-aturan ketat diberlakukan selama tahapan pilkada, sebagai upaya mencegah penyebaran dan penularan cirus corona. Di kabupaten tuban, persatuan wartawan indonesia kabupaten tuban, menggelar acara diskusi politik di tengah terbatasnya sosialiasi pasangan calon peserta pilkada.
3 pasangan calon peserta pilkada tuban diundang untuk menyampaikan gagasan serta visi misinya untuk membangun kabupaten tuban kedepan. Sebelum masuk ruang diskusi yang di gelar di salah satu hotel di jalan letda sucipto tuban ini, paslon dan tamu undangan wajib di cek suhu tubuh, menggunakan handsanitizer dan wajib memakai masker.
3 paslon peserta pilkada tuban tersebut, masing-masing pasangan khozanah hidayati-muhammad anwar, aditya halindra faridzky-riyadi, dan setiajit-armaya mangkunegara.
Menurut ketua pwi tuban, pipiet wibawanto, PWI tuban sengaja membuat acara diskusi, lantaran di tengah pandemi covid-19 ini tidak ada kampanye terbuka. Kondisi ini, akan membuat masyarakat buta dengan calon-calon peserta pilkada.
Untuk itu, pwi tuban bekerjasama dengan kpu dan bawaslu tuban menginisiasi adanya ruang diskusi untuk calon peserta pilkada tuban. Sehingga masyarakat mengetahui, visi –misi serta gagasan-gagasan calon ini membangun tuban kedepan.
Sehingga nantinya, masyarakat bisa menilai dan mengetahui mana kira-kira calon yang ideal memimpin tuban. Selain itu, media juga punya kewajiban untuk memberikan edukasi politik kepada masyarakat. Agar masyarakat tidak cuek dengan politik, lebih peduli dan melek terhadap politik.
Acara diskusi ini, diakhir dengan penandatanganan komitmen keterbukaan informasi publik oleh ketiga pasangan calon peserta pilkada tuban.
Pelaksanaan pemilihan bupati dan wakil bupati tuban yang akan digelar di tengah pandemi covid-19, menjadi perhatian banyak pihak. Aturan-aturan ketat diberlakukan selama tahapan pilkada, sebagai upaya mencegah penyebaran dan penularan cirus corona. Di kabupaten tuban, persatuan wartawan indonesia kabupaten tuban, menggelar acara diskusi politik di tengah terbatasnya sosialiasi pasangan calon peserta pilkada.
3 pasangan calon peserta pilkada tuban diundang untuk menyampaikan gagasan serta visi misinya untuk membangun kabupaten tuban kedepan. Sebelum masuk ruang diskusi yang di gelar di salah satu hotel di jalan letda sucipto tuban ini, paslon dan tamu undangan wajib di cek suhu tubuh, menggunakan handsanitizer dan wajib memakai masker.
3 paslon peserta pilkada tuban tersebut, masing-masing pasangan khozanah hidayati-muhammad anwar, aditya halindra faridzky-riyadi, dan setiajit-armaya mangkunegara.
Menurut ketua pwi tuban, pipiet wibawanto, PWI tuban sengaja membuat acara diskusi, lantaran di tengah pandemi covid-19 ini tidak ada kampanye terbuka. Kondisi ini, akan membuat masyarakat buta dengan calon-calon peserta pilkada.
Untuk itu, pwi tuban bekerjasama dengan kpu dan bawaslu tuban menginisiasi adanya ruang diskusi untuk calon peserta pilkada tuban. Sehingga masyarakat mengetahui, visi –misi serta gagasan-gagasan calon ini membangun tuban kedepan.
Sehingga nantinya, masyarakat bisa menilai dan mengetahui mana kira-kira calon yang ideal memimpin tuban. Selain itu, media juga punya kewajiban untuk memberikan edukasi politik kepada masyarakat. Agar masyarakat tidak cuek dengan politik, lebih peduli dan melek terhadap politik.
Acara diskusi ini, diakhir dengan penandatanganan komitmen keterbukaan informasi publik oleh ketiga pasangan calon peserta pilkada tuban.