Reporter: Saiful Mualimin |
JOMBANG - Cuaca buruk yang melanda kabupaten jombang mulai berdampak bagi petani cabai. Guyuran hujan yang terjadi sejak semalam membuat ratusan hektar lahan pertanian terendam banjir. Karena khawatir tanaman cabai yang baru berbuah busuk petani terpaksa memanen dini dengan cara mencabut tanamannya. Pasalnya genangan air yang terus bertambah dipastikan akan membuat tanaman busuk dan mati.
Ratusan hektar areal pertanian di desa tinggar, kecamatan bandarkedungmulyo, jombang ini, terendam air dengan ketinggi sekitar 80 centimeter. Genangan air berasal guyuran hujan semalam yang melanda kawasan tersebut.
Karena kondisi tanaman sudah tidak bisa diselamatkan, petani terpaksa memanen tanamannya dengan cara mencabutinya. Cabai yang masih hijau ini dipanen agar bisa dijual meskipun dengan harga murah. Pasalnya, jika tidak segera di panen, tanaman dan buah bisa membusuk. Dampaknya kerugian petani akan lebih besar.
Imam yahdi salah satu petani mengaku tanaman cabai rata rata petani masih berusia dua bulan. Mereka terpaksa memanen dengan cara dicabut karena tanaman sudah tidak bisa diselamatkan. Ironisnya lagi, harga cabai yang sebelumnya perkilogram mencapai 20 ribu rupiah kini hanya di hargai 5 ribu rupiah perkilogramnya oleh tengkulak.
Akibat cuaca buruk ini, petani mengaku mengalami kerugian cukup besar. Apalagi lahan cabai ini baru berbuah dan belum memasuki masa panen pertama. Warga berharap ada bantuan dari pemerintah untuk mengatasi lahan yang tergenang saat hujan lebat mengguyur kawasan tersebut.
Ratusan hektar areal pertanian di desa tinggar, kecamatan bandarkedungmulyo, jombang ini, terendam air dengan ketinggi sekitar 80 centimeter. Genangan air berasal guyuran hujan semalam yang melanda kawasan tersebut.
Karena kondisi tanaman sudah tidak bisa diselamatkan, petani terpaksa memanen tanamannya dengan cara mencabutinya. Cabai yang masih hijau ini dipanen agar bisa dijual meskipun dengan harga murah. Pasalnya, jika tidak segera di panen, tanaman dan buah bisa membusuk. Dampaknya kerugian petani akan lebih besar.
Imam yahdi salah satu petani mengaku tanaman cabai rata rata petani masih berusia dua bulan. Mereka terpaksa memanen dengan cara dicabut karena tanaman sudah tidak bisa diselamatkan. Ironisnya lagi, harga cabai yang sebelumnya perkilogram mencapai 20 ribu rupiah kini hanya di hargai 5 ribu rupiah perkilogramnya oleh tengkulak.
Akibat cuaca buruk ini, petani mengaku mengalami kerugian cukup besar. Apalagi lahan cabai ini baru berbuah dan belum memasuki masa panen pertama. Warga berharap ada bantuan dari pemerintah untuk mengatasi lahan yang tergenang saat hujan lebat mengguyur kawasan tersebut.