Reporter: Khusni Mubarok |
TUBAN - Di tengah pandemi covid-19, mahasiswa kabupaten tuban, memiliki kegiatan unik untuk mengisi libur kuliah. Alih-alih menghindari keramaian, mereka mengadakan ekspedisi pembuatan jalur panjat tebing di kawasan perbukitan kapur. Selain menyalurkan hobi, olahraga ekstrim itu dapat meningkatkan imunitas.
Mahasiswa pecinta alam atau mahipal, unirow kabupaten tuban, memili aktifitas baru selama pandemi covid-19. Mereka menggelar ekspedisi pembuatan jalur panjat tebing di kawasan perbukitan kapur, desa bektiharjo, kecamatan semanding, tuban.
Ditutupnya sejumlah fasilitas panjat tebing membuat mahasiswa pecinta olahraga ekstrim ini kesulitan menyalurkan hobi. Sehingga, dicari alternatif kegiatan dan tempat yang jauh dari keramaian, agar mereka tetap dapat mengembangkan bakat.
Tingginya tingkat kesulitan pembuatan jalur panjat tebing yang masih belum terjamah manusia ini membutuhkan waktu cukup lama.
Sebanyak dua puluh lima jalur yang dibuat mulai bulan september tersebut, ditargetkan selesai pada desember 2020 mendatang. Waktu pengerjaan hanya saat libur kuliah akhir pekan, yakni hari sabtu dan minggu.
Menurut fitro’atun novita, salah satu mahasiswa yang mengikuti pembuatan jalur panjat tebung ini mengungkapkan. Pembuatan jalur ini cukup sulit, karena memang lokasinya belum pernah terjamah pemanjat tebing. Kegiatan ini dilakukan untuk mengasah kemampuan dan mengisi waktu liburan kuliah.
Selain menyalurkan hobi dan mengasah skill, olahraga ekstrim itu dapat meningkatkan imunitas. Kondisi tebing yang rapuh, over hang tebing, menjadi tantangan tim ekpedisi pembuatan jalur. Sehingga skill, fisik serta alat yang memadahi, menjadi syarat utama dalam kegiatan ini.
Ekspedisi pembuatan jalur panjat tebing ini dilakukan secara swadaya anggota mahipal unirow. Dari total dua puluh lima jalur, hingga kini emreka baru menyelesaikan sepuluh jalur.
Mahasiswa pecinta alam atau mahipal, unirow kabupaten tuban, memili aktifitas baru selama pandemi covid-19. Mereka menggelar ekspedisi pembuatan jalur panjat tebing di kawasan perbukitan kapur, desa bektiharjo, kecamatan semanding, tuban.
Ditutupnya sejumlah fasilitas panjat tebing membuat mahasiswa pecinta olahraga ekstrim ini kesulitan menyalurkan hobi. Sehingga, dicari alternatif kegiatan dan tempat yang jauh dari keramaian, agar mereka tetap dapat mengembangkan bakat.
Tingginya tingkat kesulitan pembuatan jalur panjat tebing yang masih belum terjamah manusia ini membutuhkan waktu cukup lama.
Sebanyak dua puluh lima jalur yang dibuat mulai bulan september tersebut, ditargetkan selesai pada desember 2020 mendatang. Waktu pengerjaan hanya saat libur kuliah akhir pekan, yakni hari sabtu dan minggu.
Menurut fitro’atun novita, salah satu mahasiswa yang mengikuti pembuatan jalur panjat tebung ini mengungkapkan. Pembuatan jalur ini cukup sulit, karena memang lokasinya belum pernah terjamah pemanjat tebing. Kegiatan ini dilakukan untuk mengasah kemampuan dan mengisi waktu liburan kuliah.
Selain menyalurkan hobi dan mengasah skill, olahraga ekstrim itu dapat meningkatkan imunitas. Kondisi tebing yang rapuh, over hang tebing, menjadi tantangan tim ekpedisi pembuatan jalur. Sehingga skill, fisik serta alat yang memadahi, menjadi syarat utama dalam kegiatan ini.
Ekspedisi pembuatan jalur panjat tebing ini dilakukan secara swadaya anggota mahipal unirow. Dari total dua puluh lima jalur, hingga kini emreka baru menyelesaikan sepuluh jalur.