Reporter: Khusni Mubarok |
TUBAN - Paska hujan deras yang mengguyur sejumlah wilayah di kabupaten tuban, membuat sejumlah wilayah di kabupaten setempat terendam banjir bandang. Kondisi tersebut salah satunya melanda, kelurahan panyuran, kecematan palang, kabupaten tuban, minggu malam.
Aliran sungai yang melintasi kawasan setempat meluap, akibat tak mampu menampung debit air kiriman dari hulu sungai. Luapan air menggenangi jalan pantura deandels yang melintasi kawasan setempat.
Kendaraan yang melintas baik roda dua maupun roda empat harus ekstra hati-hati agar tidak terperosok maupun mogok. Bahkan, sebagian kendaraan yang nekat melintasi banjir dengan ketinggian hingga 50 centimeter ini mogok, hingga harus didorong warga. Kondisi banjir bandang yang menggenangi jalan pantura sepanjang 1 kilometer ini, juga membuat arus lalu lintas tersendat.
Selain menggenangi jalan, air banjir berwarna merah pekat ini juga menggenangi puluhan rumah warga setempat. Dengan peralatan seadanya, warga membuat penahan air di depan rumah, agar air tidak masuk ke dalam rumah. Warga juga mengevakuasi barang-barang berharga milik mereka, agar ke tempat yang lebih aman.
Menurut muhasan, warga setempat, kondisi ini terjadi hampir setiap tahun pada musim penghujan. Konstruksi jembatan dan saluran air sungai yang mengarah ke laut dinilai terlalu kecil, sehingga tidak mampu menampung air. Kondisi tersebut diperparah, dengan banyaknya sampah, sehingga air menjadi mampet.
Warga berharap, pihak terkait segera turun tangan, membantu mencarikan solusi terkait banjir ini. Agar kejadian serupa tidak terus terulang, saat musim penghujan.
Aliran sungai yang melintasi kawasan setempat meluap, akibat tak mampu menampung debit air kiriman dari hulu sungai. Luapan air menggenangi jalan pantura deandels yang melintasi kawasan setempat.
Kendaraan yang melintas baik roda dua maupun roda empat harus ekstra hati-hati agar tidak terperosok maupun mogok. Bahkan, sebagian kendaraan yang nekat melintasi banjir dengan ketinggian hingga 50 centimeter ini mogok, hingga harus didorong warga. Kondisi banjir bandang yang menggenangi jalan pantura sepanjang 1 kilometer ini, juga membuat arus lalu lintas tersendat.
Selain menggenangi jalan, air banjir berwarna merah pekat ini juga menggenangi puluhan rumah warga setempat. Dengan peralatan seadanya, warga membuat penahan air di depan rumah, agar air tidak masuk ke dalam rumah. Warga juga mengevakuasi barang-barang berharga milik mereka, agar ke tempat yang lebih aman.
Menurut muhasan, warga setempat, kondisi ini terjadi hampir setiap tahun pada musim penghujan. Konstruksi jembatan dan saluran air sungai yang mengarah ke laut dinilai terlalu kecil, sehingga tidak mampu menampung air. Kondisi tersebut diperparah, dengan banyaknya sampah, sehingga air menjadi mampet.
Warga berharap, pihak terkait segera turun tangan, membantu mencarikan solusi terkait banjir ini. Agar kejadian serupa tidak terus terulang, saat musim penghujan.