Reporter: Muhammad Imron Danu |
BLITAR - Pandemi covid-19, membuat semua sektor terdampak. Namun, seorang pengusaha beduk dari limbah di kabupaten blitar, justru omsetnya mengalami kenaikan. Bahkan, bedug yang terbuat dari bahan limbah bambu tersebut, sudah tersebar di kota-kota besar di jawa timur.
Inilah proses pembuatan beduk yang terbuat dari bahan limbah bambu, milik anshori baidlowi yang terletak di desa tawangrejo kecamatan wonodadi kabupaten blitar. Para pekerja terlihat beraktivitas membuat beduk-beduk berbahan limbah tersebut.
Beduk-beduk produksi anshori tersebut, terbuat dari limbah serutan bambu, dan kemudian ditambahi lem sehingga menjadi partikel board. Jika dimasa pandemi covid 19 ini banyak usaha yang gulung tikar, justru pesanan beduk justru mengalami peningkatan. Terbukti banyak orderan beduk, yang berasal dari kota-kota di wilayah jawa timur hingga luar pulau.
Anshori membuat beberapa ukuran beduk, mulai ukuran 140 kali 180 centimeter, 100 kali 150, dan ukuran 80 kali 120 centimeter. Untuk harga beduk juga bervariasi, sesuai dengan ukuran. Mulai harga 7 juta setengah hingga 55 juta rupiah per beduknya.
Inilah proses pembuatan beduk yang terbuat dari bahan limbah bambu, milik anshori baidlowi yang terletak di desa tawangrejo kecamatan wonodadi kabupaten blitar. Para pekerja terlihat beraktivitas membuat beduk-beduk berbahan limbah tersebut.
Beduk-beduk produksi anshori tersebut, terbuat dari limbah serutan bambu, dan kemudian ditambahi lem sehingga menjadi partikel board. Jika dimasa pandemi covid 19 ini banyak usaha yang gulung tikar, justru pesanan beduk justru mengalami peningkatan. Terbukti banyak orderan beduk, yang berasal dari kota-kota di wilayah jawa timur hingga luar pulau.
Anshori membuat beberapa ukuran beduk, mulai ukuran 140 kali 180 centimeter, 100 kali 150, dan ukuran 80 kali 120 centimeter. Untuk harga beduk juga bervariasi, sesuai dengan ukuran. Mulai harga 7 juta setengah hingga 55 juta rupiah per beduknya.