Reporter: Avrizal Ilmi |
BOJONEGORO - Banjir akibat dampak hujan deras selama dua hari terakhir. Merendam tiga titik, ruas jalan utama yang menghubungkan kecamatan boerno menuju kecamatan kepohbaru dan kedungadem, kabupaten bojonegoro.
Genangan air setinggi 30 hingga 50 centimeter merendam tiga titik jalan tersebut, masing-masing sepanjang lebih dari satu kilometer. Diantaranya dua titik, di sepanjang jalan desa blongsong, dan desa poluju, kecamatan boerno menuju kecamatan kepohbaru. Serta satu titik lainnya di sepanjang desa pohwates, kecamatan kepohbaru menuju kecamatan kedungadem.
Genangan air yang menutup badan jalan serta berarus deras, cukup menghambat aktifitas warga. Kendaraan-kendaraan yang melintas, terpaksa melaju pelan dan harus ekstra hati-hati, agar tidak terjatuh, terperosok ke dalam kubangan banjir. Selain itu, beberapa pengendara terpaksa harus jalan kaki karena motor yang mereka kendarai mogok terendam air.
Selain hujan, banjir diwilayah ini juga diperparah dengan rusaknya sungai dan saluran air yang mengalami pendangkalan akibat lumpur dan sampah. Dampaknya, air hujan tidak tertampung dan meluber ke atas badan jalan.
Selain tiga titik jalan tersebut, kondisi serupa juga terjadi di ruas jalan utama yang menghubungkan desa sumbergede kecamatan kepohbaru ke arah desa boerno kecamatan boerno, serta jalan penghubung desa mejuwet kecamatan sumberrejo ke arah kecamatan kedungadem.
Di wilayah-wilayah tersebut. Banjir tak hanya merendam jalan, namun juga menggenangi belasan rumah warga dan sejumlah warung yang ada di tepi jalan.
Selain merendam jalan dan rumah. Banjir yang terjadi sejak dini hari tadi. Juga merendam lebih dari 300 hektar areal tanaman padi milik para petani. Tanaman padi yang baru berumur rata-rata 20 hari ini, terancam rusak dan membuat petani merugi.
Genangan air setinggi 30 hingga 50 centimeter merendam tiga titik jalan tersebut, masing-masing sepanjang lebih dari satu kilometer. Diantaranya dua titik, di sepanjang jalan desa blongsong, dan desa poluju, kecamatan boerno menuju kecamatan kepohbaru. Serta satu titik lainnya di sepanjang desa pohwates, kecamatan kepohbaru menuju kecamatan kedungadem.
Genangan air yang menutup badan jalan serta berarus deras, cukup menghambat aktifitas warga. Kendaraan-kendaraan yang melintas, terpaksa melaju pelan dan harus ekstra hati-hati, agar tidak terjatuh, terperosok ke dalam kubangan banjir. Selain itu, beberapa pengendara terpaksa harus jalan kaki karena motor yang mereka kendarai mogok terendam air.
Selain hujan, banjir diwilayah ini juga diperparah dengan rusaknya sungai dan saluran air yang mengalami pendangkalan akibat lumpur dan sampah. Dampaknya, air hujan tidak tertampung dan meluber ke atas badan jalan.
Selain tiga titik jalan tersebut, kondisi serupa juga terjadi di ruas jalan utama yang menghubungkan desa sumbergede kecamatan kepohbaru ke arah desa boerno kecamatan boerno, serta jalan penghubung desa mejuwet kecamatan sumberrejo ke arah kecamatan kedungadem.
Di wilayah-wilayah tersebut. Banjir tak hanya merendam jalan, namun juga menggenangi belasan rumah warga dan sejumlah warung yang ada di tepi jalan.
Selain merendam jalan dan rumah. Banjir yang terjadi sejak dini hari tadi. Juga merendam lebih dari 300 hektar areal tanaman padi milik para petani. Tanaman padi yang baru berumur rata-rata 20 hari ini, terancam rusak dan membuat petani merugi.