Reporter: Khusni Mubarok |
TUBAN - Luapan sungai bengawan solo yang terjadi sepanjang musim penghujan tahun ini, membuat ratusan meter lahan milik warga di tuban mengalami longsor. Kondisi terparah terjadi di desa tambakrejo, kecamatan rengel, kabupaten tuban.
Ratusan meter tanah warga di sepanjang bantaran sungai bengawan solo di desa setempat, mengalami longsor dan sebagian hanyut terkikis banjir. Bahkan puluhan rumah warga di desa setempat juga rawan longsor.
Dari hasil pemetaan dan pendataan sementara dari taruna siaga bencana kabupaten, terdapat sedikitnya lima titik longsor terparah, dengan panjang longsor mulai dari dua belas meter hingga lima ratus tiga puluh meter.
Selain itu, longsor ini juga mengancam keselamatan rumah-rumah warga yang berada di bibir sungai bengawan solo. Bahkan, ada lima belas rumah warga hanya berjarak tiga meter dari bibir sungai.
Sementara itu, sidekan, kepala desa tambakrejo, kecamatan rengel, tuban, mengatakan, dalam kurun waktu tiga puluh tahun terakhir tercatat, luas lahan yang hilang akibat longsor sekitar 18 hektar.
Kondisi ini membuat pihak pemerintah desa terpaksa harus memindahkan warga terdampak tersebut ke tanah kas desa. Namun, sebagian juga pindah sendiri ke tanah mereka yang dinilai aman dari ancaman luapan bengawan solo.
Pemerintah desa berharap, pemerintah daerah maupun pusat, segera merealisasi pembangunan tanggul. Agar dampak luapan sungai bengawan solo, tidak terus terjadi setiap tahunnya.
Ratusan meter tanah warga di sepanjang bantaran sungai bengawan solo di desa setempat, mengalami longsor dan sebagian hanyut terkikis banjir. Bahkan puluhan rumah warga di desa setempat juga rawan longsor.
Dari hasil pemetaan dan pendataan sementara dari taruna siaga bencana kabupaten, terdapat sedikitnya lima titik longsor terparah, dengan panjang longsor mulai dari dua belas meter hingga lima ratus tiga puluh meter.
Selain itu, longsor ini juga mengancam keselamatan rumah-rumah warga yang berada di bibir sungai bengawan solo. Bahkan, ada lima belas rumah warga hanya berjarak tiga meter dari bibir sungai.
Sementara itu, sidekan, kepala desa tambakrejo, kecamatan rengel, tuban, mengatakan, dalam kurun waktu tiga puluh tahun terakhir tercatat, luas lahan yang hilang akibat longsor sekitar 18 hektar.
Kondisi ini membuat pihak pemerintah desa terpaksa harus memindahkan warga terdampak tersebut ke tanah kas desa. Namun, sebagian juga pindah sendiri ke tanah mereka yang dinilai aman dari ancaman luapan bengawan solo.
Pemerintah desa berharap, pemerintah daerah maupun pusat, segera merealisasi pembangunan tanggul. Agar dampak luapan sungai bengawan solo, tidak terus terjadi setiap tahunnya.