Reporter: Achmad Syarwani |
NGANJUK - Pemerintah kabupaten nganjuk meminta pemerintah propinsi jawa timur untuk memberikan surat rekomendasi rumah sakit baru sebagai rujukan pasien covid-19. Hal tersebut disampaikan oleh wakil bupati nganjuk, marhen djumadi.
Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi melonjaknya jumlah pasien covid-19 di nganjuk. Pasalnya, tiga rumah sakit umum di nganjuk, yakni rsud nganjuk, rsu kertosono dan rs bhayangkara yang menjadi rujukan pasien covid-19, kondisinya sudah penuh.
Untuk itu, pemkab nganjuk mengusulkan rumah sakit islam aisyiyah nganjuk juga sebagai rs rujukan pasien covid. Solusi kedua yaitu memaksimalkan gedung balai budaya empu sendok, yang selama ini sebagai rumah karantina, untuk difungsikan sebagai rumah sakit bagi pasien postif covid dengan dilengkapi alat alat medis dan tenaga medis yang cukup sesuai standar penanganan bagi pasien covid.
Sementara dari sekitar 15 pasien yang sempat dirawat di tenda darurat rsud nganjuk, sudah dilakukan rapid tes antigen dengan hasil reaktif. Namun kepastian terkonfirmasi covid masih menunggu hasil swab dari rsud nganjuk.
Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi melonjaknya jumlah pasien covid-19 di nganjuk. Pasalnya, tiga rumah sakit umum di nganjuk, yakni rsud nganjuk, rsu kertosono dan rs bhayangkara yang menjadi rujukan pasien covid-19, kondisinya sudah penuh.
Untuk itu, pemkab nganjuk mengusulkan rumah sakit islam aisyiyah nganjuk juga sebagai rs rujukan pasien covid. Solusi kedua yaitu memaksimalkan gedung balai budaya empu sendok, yang selama ini sebagai rumah karantina, untuk difungsikan sebagai rumah sakit bagi pasien postif covid dengan dilengkapi alat alat medis dan tenaga medis yang cukup sesuai standar penanganan bagi pasien covid.
Sementara dari sekitar 15 pasien yang sempat dirawat di tenda darurat rsud nganjuk, sudah dilakukan rapid tes antigen dengan hasil reaktif. Namun kepastian terkonfirmasi covid masih menunggu hasil swab dari rsud nganjuk.