Reporter: Achmad Syarwani |
NGANJUK - Penumpang kereta api di kabupaten nganjuk, mengeluhkan pemberlakukan syarat tes antigen covid-19. Tes ini sebagai syarat penumpang untuk naik kereta api dan diberlakukan mulai 22 desember 2020 kemarin.
Atas syarat ini, sejumlah penumpang kereta api mengaku tak mengetahui dan masih menggunakan surat keterangan sehat dari puskesmas setempat. Kondisi ini membuat sebagian penumpang harus mengembalikan tiket ke pihak PT kereta api.
Warga mengaku harga tiket dari nganjuk ke jakarta hanya 125 ribu rupiah saja, namun untuk mendapatkan kartu tes antigen harus membayar 250 ribu rupiah per tes. Itupun hanya berlaku selama 3 hari. Sehingga para penumpang memilih menggagalkan perjalanannya.
Sementara itu, dimas, calon penumpang kereta api asal nganjuk, mengaku tak mengetahui adanya syarat tersebut, sehingga ia balik pulang untuk mengurusi surat tes antigen terlebih dahulu.
Kasus lain dialami sejumlah penumpang kereta api. Ia mengaku sudah membeli tiket dan memiliki surat hasil rapid tes negatif. Namun, hasil rapid tes tersebut ditolak oleh pihak PT KAI. Ledyna tepaksa mengembalikan tiketnya dan uang tiket dikembalikan utuh oleh pihak PT KAI.
Sementara hal berbeda dialami novita kumalasari, ia bisa menujukkan surat hasil tes antigen dari rs bhayangkara nganjuk dengan biaya 250 ribu rupiah.
Sementara menurut humas PT kereta api daop 7 madiun ixfan hendriwintoko, mulai hari tanggal 22 desember hingga 8 januari 2020, PT kereta api mulai memberlakukan syarat rapit tes antigen yang negatif untuk bisa naik kereta api. Hal itu sesuai surat kemenhub nomor 23 tahun 2020 tentang petunjuk pelaksanaan perjalanan orang dengan transportasi perkereta apian selama masa natal dan tahun baru 2021.
Pihak PT kereta api daop 7 madiun juga belum bisa memberikan fasilitas tes antigen di area stasiun, pihak penumpang diharap melakukan tes antigen di rumah sakit terdekat.
Atas syarat ini, sejumlah penumpang kereta api mengaku tak mengetahui dan masih menggunakan surat keterangan sehat dari puskesmas setempat. Kondisi ini membuat sebagian penumpang harus mengembalikan tiket ke pihak PT kereta api.
Warga mengaku harga tiket dari nganjuk ke jakarta hanya 125 ribu rupiah saja, namun untuk mendapatkan kartu tes antigen harus membayar 250 ribu rupiah per tes. Itupun hanya berlaku selama 3 hari. Sehingga para penumpang memilih menggagalkan perjalanannya.
Sementara itu, dimas, calon penumpang kereta api asal nganjuk, mengaku tak mengetahui adanya syarat tersebut, sehingga ia balik pulang untuk mengurusi surat tes antigen terlebih dahulu.
Kasus lain dialami sejumlah penumpang kereta api. Ia mengaku sudah membeli tiket dan memiliki surat hasil rapid tes negatif. Namun, hasil rapid tes tersebut ditolak oleh pihak PT KAI. Ledyna tepaksa mengembalikan tiketnya dan uang tiket dikembalikan utuh oleh pihak PT KAI.
Sementara hal berbeda dialami novita kumalasari, ia bisa menujukkan surat hasil tes antigen dari rs bhayangkara nganjuk dengan biaya 250 ribu rupiah.
Sementara menurut humas PT kereta api daop 7 madiun ixfan hendriwintoko, mulai hari tanggal 22 desember hingga 8 januari 2020, PT kereta api mulai memberlakukan syarat rapit tes antigen yang negatif untuk bisa naik kereta api. Hal itu sesuai surat kemenhub nomor 23 tahun 2020 tentang petunjuk pelaksanaan perjalanan orang dengan transportasi perkereta apian selama masa natal dan tahun baru 2021.
Pihak PT kereta api daop 7 madiun juga belum bisa memberikan fasilitas tes antigen di area stasiun, pihak penumpang diharap melakukan tes antigen di rumah sakit terdekat.