Reporter: Khusni Mubarok |
TUBAN - Sesosok mayat berjenis kelamin pria, ditemukan di dalam kamar hotel berbintang yang ada di jalan basuki rahmad, kabupaten tuban. Korban ditemukan tewas di dalam kamar nomor 706 lantai 7, dalam kondisi telanjang di dalam kamar mandi.
Mendapati laporan tersebut, petugas langsung mendatangi lokasi kejadian. Proses evakuasi dilakukan petugas dengan mengenakan alat pelindung diri atau apd protokol kesehatan covid-19. Hal ini dilakukan sebagai upaya antisipasi penyebaran covid-19.
Korban diketahui bernama hari nugroho, 49 tahun, asal kelurahan gaga, kecamatan larangan, kota tangerang, provinsi banten. Kedatang korban ke tuban bersama rombongan dalam rangka mengikuti musyawarah provinsi jawa timur, paguyuban sosial marga tionghoa indonesia atau psmti, yang digelar di hotel tersebut.
Jenazah korban pertama kali ditemukan oleh petugas hotel, yang diminta untuk mengecek kamar korban oleh salah satu rekan korban. Pasalnya, rekan korban berulang kali melakukan telepon, namun tak dijawab oleh korban.
Selanjutnya, oleh petugas, jenazah korban langsung dievakuasi ke rumah sakit umum daerah dokter r. Koesma tuban. Diduga, korban tewas akibat penyakit jantung yang dideritanya kambuh.
Karena keluarga korban menolak dilakukan otopsi, jenazah korban langsung dikirim kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.
Mendapati laporan tersebut, petugas langsung mendatangi lokasi kejadian. Proses evakuasi dilakukan petugas dengan mengenakan alat pelindung diri atau apd protokol kesehatan covid-19. Hal ini dilakukan sebagai upaya antisipasi penyebaran covid-19.
Korban diketahui bernama hari nugroho, 49 tahun, asal kelurahan gaga, kecamatan larangan, kota tangerang, provinsi banten. Kedatang korban ke tuban bersama rombongan dalam rangka mengikuti musyawarah provinsi jawa timur, paguyuban sosial marga tionghoa indonesia atau psmti, yang digelar di hotel tersebut.
Jenazah korban pertama kali ditemukan oleh petugas hotel, yang diminta untuk mengecek kamar korban oleh salah satu rekan korban. Pasalnya, rekan korban berulang kali melakukan telepon, namun tak dijawab oleh korban.
Selanjutnya, oleh petugas, jenazah korban langsung dievakuasi ke rumah sakit umum daerah dokter r. Koesma tuban. Diduga, korban tewas akibat penyakit jantung yang dideritanya kambuh.
Karena keluarga korban menolak dilakukan otopsi, jenazah korban langsung dikirim kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.