Reporter: Zulkifli Zakaria |
LAMONGAN - Sudah hampir tujuh bulan terakhir ini, para pedagang ikan tambak di pasar ikan lamongan mengalami penurunan permintaan pengiriman ke luar jawa. Kondisi ini, membuat omzet pedagang turun drastis hingga 50 persen dibanding hari biasa.
Sebelum pandemi covid 19, setiap harinya para pedagang ini bisa mengirim ikan delapan puluh hingga seratus drum ikan tambak. Yang mana setiap satu drum nya berisi tujuh puluh kilogram ikan. Namun, pada pandemi ini, mereka hanya bisa mengirim empat puluh hingga lima puluh drum ikan saja.
Bahkan tak jarang jika di beberapa kota yang menerapkan psbb, pedagang tidak akan mengirimkan ikan atau tidak akan ada permintaan ikan.
Selain permintaan ikan turun, harga ikan sendiri juga ikut turun. Bahkan ikan bandeng yang selama ini menjadi andalan para petambak, hanya laku dijual dua puluh lima ribu rupiah perkilogramnya. Padahal, sebelumnya, harga bisa mencapai tiga puluh ribu perkilo gramnya.
Sebelum pandemi covid 19, setiap harinya para pedagang ini bisa mengirim ikan delapan puluh hingga seratus drum ikan tambak. Yang mana setiap satu drum nya berisi tujuh puluh kilogram ikan. Namun, pada pandemi ini, mereka hanya bisa mengirim empat puluh hingga lima puluh drum ikan saja.
Bahkan tak jarang jika di beberapa kota yang menerapkan psbb, pedagang tidak akan mengirimkan ikan atau tidak akan ada permintaan ikan.
Selain permintaan ikan turun, harga ikan sendiri juga ikut turun. Bahkan ikan bandeng yang selama ini menjadi andalan para petambak, hanya laku dijual dua puluh lima ribu rupiah perkilogramnya. Padahal, sebelumnya, harga bisa mencapai tiga puluh ribu perkilo gramnya.