Reporter: Khusni Mubarok |
TUBAN - Pemandangan seperti ini, dapat dengan mudah kita jumpai sepanjang jalur nasional pantura wilayah kabupaten tuban. Lubang bertebaran menghias aspal jalan yang menjadi penghubung wilayah jawa timur dan jawa tengah.
Kerusakan terjadi hampir merata sepanjang pantura, khususnya jalur tuban-surabaya. Namun, kondisi terparah berada di empat titik. Diantaranya sepanjang kecamatan widang, sekitar jembatan kepet, tunah, serta pasar pengkok. Bahkan, karena banyaknya lubang di jalan ini, membuat warga setempat menjulukinya sebagai “jeglongan sewu”.
Diameter lubang bervariasi, antara dua puluh sampai seratus centimeter, dengan kedalaman mencapai dua puluh centimeter. Kondisi ini sangat membahayakan pengguna jalan. Bahkan tak jarang pengendara motor terjatuh akibat terperosok lubang jalan.
Minimnya penerangan pada malam hari, juga membuat jalur pantura tuban berbahaya bagi pengguna jalan. Terlebih saat turun hujan, lubang menjadi samar terlihat, karena tertutup air. Tak jarang sepeda motor maupun mobil pribadi kecil mengalami kerusakan pada bagian velg atau shock akibat terperosok.
Sementara itu, kasat lantas polres tuban, akp argo yuwono, menyamapaikan, di jalur tuban, kondisi jalan terdapat ratusan lubang besar sedalam dua puluh centimeter yang dapat mengancam keselamatan pengguna jalan. Untuk itu pengguna jalan dihimbau meningkatkan kewaspadaan dan tidak kebut-kebutan.
Diharapkan perbaikan permanen bisa segera dilakukan, mengingat pantura menjadi jalur utama penghubung sejumlah daerah di provinsi jawa timur, jawa tengah, hingga jawa barat.
Kerusakan terjadi hampir merata sepanjang pantura, khususnya jalur tuban-surabaya. Namun, kondisi terparah berada di empat titik. Diantaranya sepanjang kecamatan widang, sekitar jembatan kepet, tunah, serta pasar pengkok. Bahkan, karena banyaknya lubang di jalan ini, membuat warga setempat menjulukinya sebagai “jeglongan sewu”.
Diameter lubang bervariasi, antara dua puluh sampai seratus centimeter, dengan kedalaman mencapai dua puluh centimeter. Kondisi ini sangat membahayakan pengguna jalan. Bahkan tak jarang pengendara motor terjatuh akibat terperosok lubang jalan.
Minimnya penerangan pada malam hari, juga membuat jalur pantura tuban berbahaya bagi pengguna jalan. Terlebih saat turun hujan, lubang menjadi samar terlihat, karena tertutup air. Tak jarang sepeda motor maupun mobil pribadi kecil mengalami kerusakan pada bagian velg atau shock akibat terperosok.
Sementara itu, kasat lantas polres tuban, akp argo yuwono, menyamapaikan, di jalur tuban, kondisi jalan terdapat ratusan lubang besar sedalam dua puluh centimeter yang dapat mengancam keselamatan pengguna jalan. Untuk itu pengguna jalan dihimbau meningkatkan kewaspadaan dan tidak kebut-kebutan.
Diharapkan perbaikan permanen bisa segera dilakukan, mengingat pantura menjadi jalur utama penghubung sejumlah daerah di provinsi jawa timur, jawa tengah, hingga jawa barat.