Reporter: Avrizal Ilmi |
BOJONEGORO - Curah hujan tinggi selama sepekan terakhir, membuat debit air bengawan solo di wilayah kabupaten bojonegoro, terus meningkat hingga berada pada level siaga hijau atau siaga satu banjir.
Kondisi ini berdampak pada ratusan hektar areal tanaman padi yang berada di sekitar bantaran sungai. Tanaman padi yang berumur rata-rata dua bulan, terancam rusak dan gagal panen, diantaranya seperti yang terpantau di wilayah desa tulungagung, kadungrejo, lebaksari, tanggungan, dan kalisari, kecamatan boerno, bojonegoro.
Petani setempat mengaku banjir mulai merendam padi sejak dua hari terakhir. Petani terancam rugi jutaan rupiah. Sebab, tanaman padi yang berumur rata-rata 60 hari, kini mulai rusak dan hampir dipastikan mengalami puso atau gagal panen.
Selain merendam tanaman padi. Banjir di wilayah ini juga mulai menggenangi sejumlah titik jalan desa, terutama yang berlokasi di sekitar bantaran sungai.
Banjir akibat luapan bengawan solo ini, diperkirakan masih akan terjadi dalam dua hingga tiga hari kedepan. Sebab, berdasarkan pantauan badan penanggulangan bencana daerah (bpbd) setempat. Debit air bengawan solo di wilayah kabupaten bojonegoro, saat ini masih cukup tinggi, yakni berada pada level siaga hijau.
Kondisi ini berdampak pada ratusan hektar areal tanaman padi yang berada di sekitar bantaran sungai. Tanaman padi yang berumur rata-rata dua bulan, terancam rusak dan gagal panen, diantaranya seperti yang terpantau di wilayah desa tulungagung, kadungrejo, lebaksari, tanggungan, dan kalisari, kecamatan boerno, bojonegoro.
Petani setempat mengaku banjir mulai merendam padi sejak dua hari terakhir. Petani terancam rugi jutaan rupiah. Sebab, tanaman padi yang berumur rata-rata 60 hari, kini mulai rusak dan hampir dipastikan mengalami puso atau gagal panen.
Selain merendam tanaman padi. Banjir di wilayah ini juga mulai menggenangi sejumlah titik jalan desa, terutama yang berlokasi di sekitar bantaran sungai.
Banjir akibat luapan bengawan solo ini, diperkirakan masih akan terjadi dalam dua hingga tiga hari kedepan. Sebab, berdasarkan pantauan badan penanggulangan bencana daerah (bpbd) setempat. Debit air bengawan solo di wilayah kabupaten bojonegoro, saat ini masih cukup tinggi, yakni berada pada level siaga hijau.