 |
| Reporter: Avrizal Ilmi |
BOJONEGORO - Setelah ditutup total sejak 4 desember 2020 lalu. Mulai hari ini, jembatan darurat glendeng penghubung kabupaten bojonegoro dan tuban, kembali dibuka. Dibukanya jembatan darurat ini, setelah dinas pekerjaan umum dan penataan ruang kabupaten tuban, menyelesaikan pengerjaan rehabilitasi jembatan darurat selama hampir satu bulan.
Namun, jembatan darurat ini, khusus diperuntukkan pengendara motor dan pejalan kaki. Saat melintas, mereka juga harus bergantian. Jembatan glendeng yang ada diatas sungai bengawan solo ini, sebelumnya ditutup total akibat pondasi jembatan yang mengalami longsor akibat tergerus air.
Pada hari pertama pembukaan jembatan darurat ini, sejumlah petugas disiagakan di lokasi. Petugas disiagakan untuk berjaga di palang pintu, agar para pengendara motor dari arah tuban ke bojonegoro maupun sebaliknya, bisa melintas secara bergantian.
Atas dibukanya jembatan darurat ini, warga merasa terbantu. Pasalnya, jika harus melintas jembatan kali ketek yang menjadi jalur alternatif. Mereka harus memutar lebih dari lima kilometer. Meski demikian, sebagian warga masih merasa takut saat melintas jembatan darurat, apalagi saat kondisi hujan.
Namun, jembatan darurat ini, khusus diperuntukkan pengendara motor dan pejalan kaki. Saat melintas, mereka juga harus bergantian. Jembatan glendeng yang ada diatas sungai bengawan solo ini, sebelumnya ditutup total akibat pondasi jembatan yang mengalami longsor akibat tergerus air.
Pada hari pertama pembukaan jembatan darurat ini, sejumlah petugas disiagakan di lokasi. Petugas disiagakan untuk berjaga di palang pintu, agar para pengendara motor dari arah tuban ke bojonegoro maupun sebaliknya, bisa melintas secara bergantian.
Atas dibukanya jembatan darurat ini, warga merasa terbantu. Pasalnya, jika harus melintas jembatan kali ketek yang menjadi jalur alternatif. Mereka harus memutar lebih dari lima kilometer. Meski demikian, sebagian warga masih merasa takut saat melintas jembatan darurat, apalagi saat kondisi hujan.
