Reporter: Samsul Alim |
BOJONEGORO - Setelah dilakukan revitalisasi sejak bulan juli 2020, pasar tradisional banjarejo, bojonegoro, akhirnya kini sudah dapat beroperasi kembali. Peresmian ini, dilakukan langsung oleh bupati bojonegoro, anna muawanah, didampingi ketua dprd, komandan kodim 0813, serta kepala dinas perdagangan dan koperasi usaha mikro bojonegoro, pada kamis kemarin.
Revitalisasi pasar banjarejo ini, menelan anggaran sebesar 47 miliar rupiah yang bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja daerah atau apbd bojonegoro tahun 2020.
Kepala dinas perdagangan dan koperasi usaha mikro bojonegoro, sukaemi mengatakan. Pasar banjarejo i terdiri dari 693 toko pada lantai pertama, 104 toko pada lantai ke dua. Sementara sarana prasarana yang melekat di gedung pasar tersebut diantaranya 6 kamar mandi di setiap lantainya.
Sebelum pasar tersebut diresmikan, pihaknya telah melakukan undian penempatan dan sosialisasi kepada pedagang agar menggunakan toko yang disewa sesuai dengan peruntukkannya.
Sementara itu, bupati bojonegoro anna muawanah menyampaikan, pasar tersebut adalah aset negara atau aset pemerintah yang dikuasakan kepada pemerintah daerah. Untuk itu, siapapun yang menggunakan tidak bisa memiliki, tetapi hanya menyewa. Bupati juga menegaskan, penetapan harga sewa pasar tersebut sudah digunakan standar apraisal dan penilaian-penilaian yang ada.
Sementara itu salah satu pedagang yang sudah berjualan selama 30 tahun dipasar banjarejo, sri utami ningsih,mengaku sangat senang. Sebab, saat ini kondisi pasar menjadi lebih tertata rapi dan bersih. Dirinya berharap, setelah diresmikan, pasar banjarejo ini dapat menambah pendapatan serta mengangkat perekonomian para pedagang.
Sekedar diketahui, di kabupaten bojonegoro terdapat 11 pasar daerah atau pasar tradisional milik pemkab bojonegoro. Pada tahun 2020, pemkab bojonegoro melalui dinas perdagangan dan koperasi usaha mikro mengalokasikan anggaran untuk revitalisasi 9 pasar tersebut.
Revitalisasi pasar banjarejo ini, menelan anggaran sebesar 47 miliar rupiah yang bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja daerah atau apbd bojonegoro tahun 2020.
Kepala dinas perdagangan dan koperasi usaha mikro bojonegoro, sukaemi mengatakan. Pasar banjarejo i terdiri dari 693 toko pada lantai pertama, 104 toko pada lantai ke dua. Sementara sarana prasarana yang melekat di gedung pasar tersebut diantaranya 6 kamar mandi di setiap lantainya.
Sebelum pasar tersebut diresmikan, pihaknya telah melakukan undian penempatan dan sosialisasi kepada pedagang agar menggunakan toko yang disewa sesuai dengan peruntukkannya.
Sementara itu, bupati bojonegoro anna muawanah menyampaikan, pasar tersebut adalah aset negara atau aset pemerintah yang dikuasakan kepada pemerintah daerah. Untuk itu, siapapun yang menggunakan tidak bisa memiliki, tetapi hanya menyewa. Bupati juga menegaskan, penetapan harga sewa pasar tersebut sudah digunakan standar apraisal dan penilaian-penilaian yang ada.
Sementara itu salah satu pedagang yang sudah berjualan selama 30 tahun dipasar banjarejo, sri utami ningsih,mengaku sangat senang. Sebab, saat ini kondisi pasar menjadi lebih tertata rapi dan bersih. Dirinya berharap, setelah diresmikan, pasar banjarejo ini dapat menambah pendapatan serta mengangkat perekonomian para pedagang.
Sekedar diketahui, di kabupaten bojonegoro terdapat 11 pasar daerah atau pasar tradisional milik pemkab bojonegoro. Pada tahun 2020, pemkab bojonegoro melalui dinas perdagangan dan koperasi usaha mikro mengalokasikan anggaran untuk revitalisasi 9 pasar tersebut.