Reporter: M. Ramzi |
MAGETAN - Usaha minuman tradisional sinom dan beer jawa, menjadi salah satu sektor usaha yang masih bisa bertahan di tengah pandemi covid-19. Penikmat jamu tradisional kaya rempah-rempah itu, justru relatif meningkat saat pandemi ini.
Seperti yang dirasakan sri wahyu ningsih, warga desa ngariboyo kecamatan ngariboyo, kabupaten magetan ini. Sudah 2 setengah tahun ini, perempuan yang juga berprofesi sebagai guru s-d menggeluti usaha minuman tradisional jamu sinom dan beer jawa di rumahnya.
Dibantu seorang karyawannya, sri mampu memproduksi 30 botol hingga 50 botol setiap kali produksi. Biasanya produksi dilakukan dua hari sekali. Pemrintaan tidak hanya dari magetan saja, akan tetapi hingga jakarta dan pulau madura.
Untuk pemasarannya, biasanya dilakukan secara online, atau dititipkan di toko-toko langganan, atau melalu teman-temannya. Produk sinom, beer jawa, sari kacang hijau serta beras kencur tersebut, dijual 7 ribu rupiah perbotol dengan ukuran 350 mililiter, dan 12 ribu rupiah perbotol untuk ukuran 600 mililiter.
Dalam satu bulan ia bisa menghbasikan 700 hingga 1.000 botol minuman tradisional buatannya.
Minuman atau jamu tradisional ini banyak diminati utamanya saat pandemi covid-19. Selain bisa menyehatkan, minuman ini diyakini bisa meningkatkan imun.
Seperti yang dirasakan sri wahyu ningsih, warga desa ngariboyo kecamatan ngariboyo, kabupaten magetan ini. Sudah 2 setengah tahun ini, perempuan yang juga berprofesi sebagai guru s-d menggeluti usaha minuman tradisional jamu sinom dan beer jawa di rumahnya.
Dibantu seorang karyawannya, sri mampu memproduksi 30 botol hingga 50 botol setiap kali produksi. Biasanya produksi dilakukan dua hari sekali. Pemrintaan tidak hanya dari magetan saja, akan tetapi hingga jakarta dan pulau madura.
Untuk pemasarannya, biasanya dilakukan secara online, atau dititipkan di toko-toko langganan, atau melalu teman-temannya. Produk sinom, beer jawa, sari kacang hijau serta beras kencur tersebut, dijual 7 ribu rupiah perbotol dengan ukuran 350 mililiter, dan 12 ribu rupiah perbotol untuk ukuran 600 mililiter.
Dalam satu bulan ia bisa menghbasikan 700 hingga 1.000 botol minuman tradisional buatannya.
Minuman atau jamu tradisional ini banyak diminati utamanya saat pandemi covid-19. Selain bisa menyehatkan, minuman ini diyakini bisa meningkatkan imun.