NGAWI - Seperti inilah kondisi jaringan irigasi di sejumlah titik yang ada di kabupaten ngawi. Selain rusak karena usia dan belum ada perbaikan, juga sudah banyak penumpukan sedimen tanah. Sehingga menjadi pendangkalan pada saluran irigasi.
Kepala bidang pembangunan rehabilitasi dan pengelolaan irigasi dinas pekerjaan umum dan perumahan rakyat ngawi, rachmat fitrianto menjelaskan. Kerusakan terjadi pada bangunan dan saluran irigasi. Menurutnya, kerusakan sepanjang 135 kilometer jaringan irigasi ini terjadi karena faktor usia dan juga gerusan air. Kondisi ini membuat distribusi pengairan untuk lahan pertanian terganggu.
Menurutnya, pada tahun 2021 ini pihaknya telah mengganggarkan sekitar rp.17 miliar dari dana alokasi khusus untuk perbaikan. Namun anggaran tersebut dinilai juga masih belum mampu untuk melakukan pada semua saluran irigasi yang rusak.
Sementara untuk lahan baku persawahan yang menjadi kewenangannya mencapai 24.428 hektar. Dari jumlah itu, 18.010 hektar terlayani dengan baik, 5.446 terlayani cukup, 972 hektar tidak terlayani untuk kebutuhan air.
Kepala bidang pembangunan rehabilitasi dan pengelolaan irigasi dinas pekerjaan umum dan perumahan rakyat ngawi, rachmat fitrianto menjelaskan. Kerusakan terjadi pada bangunan dan saluran irigasi. Menurutnya, kerusakan sepanjang 135 kilometer jaringan irigasi ini terjadi karena faktor usia dan juga gerusan air. Kondisi ini membuat distribusi pengairan untuk lahan pertanian terganggu.
Menurutnya, pada tahun 2021 ini pihaknya telah mengganggarkan sekitar rp.17 miliar dari dana alokasi khusus untuk perbaikan. Namun anggaran tersebut dinilai juga masih belum mampu untuk melakukan pada semua saluran irigasi yang rusak.
Sementara untuk lahan baku persawahan yang menjadi kewenangannya mencapai 24.428 hektar. Dari jumlah itu, 18.010 hektar terlayani dengan baik, 5.446 terlayani cukup, 972 hektar tidak terlayani untuk kebutuhan air.