Reporter: Khusni Mubarok |
TUBAN - Cuaca buruk dan gelombang laut tinggi masih membayangi perairan utara kabupaten tuban, kamis pagi. Namun sebagian nelayan tradisional tetap nekat melaut untuk mencari ikan. Menggunakan perahu ukuran delapan meter, mereka berangkat dini hari, dan kembali pada pagi hari, untuk memenuhi kebutuhan sehar-hari.
Meski harus bertaruh nyawa, hasil tangkapan nelayan tidak sebagus kondisi normal. Setiap nelayan mendapat hasil berbeda, tergantung keberuntungan. Tak jarang diantara mereka hanya mendapat satu setengah kilogram ikan, sehingga untuk beli bahan bakar saja tidak cukup.
Selain itu, besarnya ombak memaksa nelayan harus mengungsikan perahu. Salah satu lokasi pengungsian adalah teluk di kawasan terminal wisata desa sugihwaras, kecamatan jenu. Sedikitnya seratus perahu berlindung dari terjangan ombak dan gelombang tinggi.
Perahu-perahu ini sebenarnya merupakan milik nelayan dari kecamatan tambakboyo, yang berjarak sekitar 25 kilometer.
Ombak di teluk relatif kecil, dibanding daerah tempat mereka tinggal yang mencapai lima meter.
Para nelayan bergantian menjaga perahu yang diungsikan. Mereka datang dan pulang dengan cara naik angkutan atau menyewa kendaraan bak terbuka, karena lokasi teluk dan rumah cukup jauh.
Meski harus bertaruh nyawa, hasil tangkapan nelayan tidak sebagus kondisi normal. Setiap nelayan mendapat hasil berbeda, tergantung keberuntungan. Tak jarang diantara mereka hanya mendapat satu setengah kilogram ikan, sehingga untuk beli bahan bakar saja tidak cukup.
Selain itu, besarnya ombak memaksa nelayan harus mengungsikan perahu. Salah satu lokasi pengungsian adalah teluk di kawasan terminal wisata desa sugihwaras, kecamatan jenu. Sedikitnya seratus perahu berlindung dari terjangan ombak dan gelombang tinggi.
Perahu-perahu ini sebenarnya merupakan milik nelayan dari kecamatan tambakboyo, yang berjarak sekitar 25 kilometer.
Ombak di teluk relatif kecil, dibanding daerah tempat mereka tinggal yang mencapai lima meter.
Para nelayan bergantian menjaga perahu yang diungsikan. Mereka datang dan pulang dengan cara naik angkutan atau menyewa kendaraan bak terbuka, karena lokasi teluk dan rumah cukup jauh.