TUBAN - Dampak pandemi covid-19 dirasakan pemain barongsai putra ronggolawe di desa kepohagung, kecamatan plumpang, kabupaten tuban. Jelang perayaan imlek tahun 2572, kamis pagi, mereka tidak mendapat job sama sekali. Padahal biasanya permintaan untuk tampil berdatangan dari berbagai klenteng.
Biasanya, sebanyak lima job diperoleh selama perayaan imlek berlangsung. Tak hanya klenteng lokal tuban, mereka juga menerima job dari klenteng-klenteng luar daerah, seperti bojonegoro, lamongan, serta gresik.
Waktu senggang inipun dimanfaatkan para pemain untuk melakukan perawatan alat. Sesekali mereka juga berlatih agar reflek dan kebugaran tubuh tetap terjaga.
Tak hanya pemain, pengrajin barongsai juga merasakan dampak pandemi covid-19. Jika biasanya menjelang imlek banjir pesanan, namun kini tidak ada satupun pemesan datang. Bahkan untuk sementara pengrajin berhenti beroperasi.
Beruntung, para pemain barongsai memiliki pekerjaan lain yang dapat menopang perekonomian mereka sehari-hari. Meski demikian, mereka berharap pandemi covid-19 segera berakhir, sehingga mereka dapat kembali beraktifitas normal.
Biasanya, sebanyak lima job diperoleh selama perayaan imlek berlangsung. Tak hanya klenteng lokal tuban, mereka juga menerima job dari klenteng-klenteng luar daerah, seperti bojonegoro, lamongan, serta gresik.
Waktu senggang inipun dimanfaatkan para pemain untuk melakukan perawatan alat. Sesekali mereka juga berlatih agar reflek dan kebugaran tubuh tetap terjaga.
Tak hanya pemain, pengrajin barongsai juga merasakan dampak pandemi covid-19. Jika biasanya menjelang imlek banjir pesanan, namun kini tidak ada satupun pemesan datang. Bahkan untuk sementara pengrajin berhenti beroperasi.
Beruntung, para pemain barongsai memiliki pekerjaan lain yang dapat menopang perekonomian mereka sehari-hari. Meski demikian, mereka berharap pandemi covid-19 segera berakhir, sehingga mereka dapat kembali beraktifitas normal.
