BOJONEGORO - Sebuah warung sederhana berdiri di ujung barat kabupatan bojonegoro. Lokasinya berada di depan stasiun pengumpul utama kawengan, di desa kawengan, kecamatan kedewan, kabupaten bojonegoro. Meski sederhana, jangan heran kalau ternyata banyak pengunjung luar bojonegoro, seperti tuban, blora, bahkan dari surabaya, yang secara sengaja datang untuk menyantap sajian di warung ini.
Nama warung terkesan unik, yaitu warung spu kawengan. Sebab, lokasinya berada persis di depan spu kawengan. Meski demikian, sajian di warung ini tidak kalah dengan menu di restoran mewah, dan nasi gulung menjadi sajian favorit di warung ini.
Jika biasanya nasi gulung ini biasa disantap dengan sambel teri atau dengan rica-rica bebek atau entok. Namun, di warung milik suwarti ini beda dari yang lainya. Karena saat ini kebetulan musim penghujan yang dibarengi dengan musim jamur barat, nasi gulung milik suwarti disajikan dengan lauk jamur barat, tapi tetap tidak bisa meninggalkan sambel teri yang khas rasanya.
Nasi gulung dibungkus sedemikian rupa menggunakan daun pisang dan digulung, kemudian kembali dikukus sehingga nasi tersebut memiliki aroma daun pisang yang khas. Sementara untuk lauknya ada beberapa jenis yang dibungkus terpisah dari nasi gulung tersebut, antara lain sambal teri, rica-rica ayam, bebek, atau entok, dan oseng-oseng daun pepaya dengan campuran teri.
Warung spu yang sudah berdiri sejak tahun 2010 ini buka mulai pukul 7 pagi hingga pukul jam 5 sore, harga per porsinya pun juga relatif murah. Yakni hanya 15 ribu rupiah saja.
Suwarti pemilik warung menjelaskan, dalam sehari rata-rata dirinya bisa menjual sebanyak 40 bungkus nasi gulung. Sementara untuk pembeli atau pelanggannya kebanyakan dari para pekerja penambangan minya sumur tua.
Salah satu pengunjung asal bojonegoro kota, djamari mengaku, sengaja datang bersama tiga temanya hanya untuk makan siang di warung mbok suwarti. Ia datang karena kangen menikmati nasi gulung khas kawengan di warung ini.