DPRD

DPRD
Sketsa Bengawan
Rabu, 17 Februari 2021, 16:41 WIB
Last Updated 2021-02-17T09:41:35Z
TubanViewer

Warga Kampung Miliarder Di Tuban Sempat Tolak Jual Tanah Untuk Kilang Minyak


TUBAN - Meski dijuluki kampung miliarder, pemandangan di desa sumurgeng, kecamatan jenu, kabupaten tuban, seperti daerah pedesaan pada umumnya. Terlihat warga hilir mudik untuk berangkat ke ladang.

Kampung yang ada di tepi kawasan industri ini, mendadak viral, setelah warganya memborong mobil mewah seharga ratusan juta dari sebuah dealer. Terlihat di halaman depan rumah warga, terpakir 2 hingga 4 mobil sekaligus.

Sebanyak 225 warga desa setempat yang sebagian besar berprofesi sebagai petani tulen, mendadak kaya setelah menerima pembayaran lahan untuk proyek kilang minyak grass roof refinery tuban.

Kilang ini, merupakan proyek dari usaha patungan antara pt pertamina dengan perusahaan migas asal rusia, rosneft. Proyek pembangunan kilang minyak grr, membutuhkan lahan seluas 1.050 hektare, dengan rincian 821 lahan darat dan sisanya merupakan reklamasi laut. Di desa sumurgeneng terdapat sekitar 225 hektare lahan yang dibebaskan dengan jumlah pemilik sebanyak 225 orang.

Proyek itu pada awalnya mendapat penolakan dari warga, namun setelah dilakukan pendekatan, sebagian warga merelakan tanah mereka. Sedangkan warga yang masih menolak menjual tanah, dibayarkan melalui jalur konsinyasi oleh pertamina. Yang mana uang pembayaran lahan dibayarkan melalui pengadilan negeri.

Tanah warga setempat dibeli pertamina dengan harga kisaran 600 hingga 800 ribu rupiah permeter persegi. Dengan demikian, warga menerima rata-rata sebesar 8 miliar rupiah.

Menurut gianto, kepala desa sumurgeneng, saat ini total ada 180 mobil baru yang dibeli oleh warganya. Meski demikian, pihak pertamina sebelumnya telah memberikan edukasi agar warga bisa mengelola uang tersebut dengan baik. Yakni dengan membeli lahan baru di tempat lain, untuk usaha, hingga deposit. Baru selebihnya dipergunakan untuk keperluan lain seperti mambangun atau renovasi rumah dan membeli mobil baru.

Terakhir, ada sebanyak 27 warga yang mencairkan uang pembebasan lahan melalui konsinyasi di pengadilan negeri. Saat ini tinggal 1 warga saja menolak menjual, lantaran ada aset didalam tanahnya yang belum masuk hitungan.

Sementara itu, ali sutrisno salah satu warga yang menerima kompensasi pembebasan lahan mengatakan. Dirinya mendapatkan uang sebesar 15,8 miliar rupiah dari penjualan lahan seluas 2,2 hektar. Selain dibelikan mobil, uang tersebut juga digunakan untuk membeli lahan di desa lain.

Diberitakan sebelumnya, desa sumurgeneng, kecamatan jenu, kabupaten tuban, mendadak menjadi kampung milyader baru. Ratusan warga yang awalnya petani tulen mendadak kaya raya setelah menerima pembayaran lahan untuk proyek kilang minyak pertamina. Aksi sejumlah warga memborong mobil mewah sempat viral dan menghebohkan warganet.