LAMONGAN - Pandemi covid-19 berdampak besar terhadap dunia pendidikan di indonesia. Meksipun menteri pendidikan dan kebudayaan tak lagi mengadakan ujian nasional tingkat SMA akibat pandemi. Namun, di jawa timur, salah satunya di lamongan, tetap dilaksanakan evaluasi hasil belajar berbasis komputer dan smartphone.
Hal ini merupakan salah satu alat ukur untuk menilai sejuah mana kemampuan para pelajar kelas dua belas. Evaluasi hasil belajar berbasis komputer dan smartphone di lamongan, diikuti sedikitnya 6.557 peserta yang terdiri dari tujuh puluh lembaga pendidikan tingkat SMA.
Pelaksanaan evaluasi hasil belajar ini dilakukan dengan tetap menjalankan protokol kesehatan. Salah satunya seperti yang dilakukan di SMA negeri tiga lamongan. Setiap ruangan yang digunakan hanya diisi oleh separo siswa dengan tetap melakukan jaga jarak dan memakai masker.
Evaluasi hasil belajar berbasis kompuetr dan smartphone ini, dilaksanakan selama tujuh hari dan hanya untuk tingkat SMA saja.
Hal ini merupakan salah satu alat ukur untuk menilai sejuah mana kemampuan para pelajar kelas dua belas. Evaluasi hasil belajar berbasis komputer dan smartphone di lamongan, diikuti sedikitnya 6.557 peserta yang terdiri dari tujuh puluh lembaga pendidikan tingkat SMA.
Pelaksanaan evaluasi hasil belajar ini dilakukan dengan tetap menjalankan protokol kesehatan. Salah satunya seperti yang dilakukan di SMA negeri tiga lamongan. Setiap ruangan yang digunakan hanya diisi oleh separo siswa dengan tetap melakukan jaga jarak dan memakai masker.
Evaluasi hasil belajar berbasis kompuetr dan smartphone ini, dilaksanakan selama tujuh hari dan hanya untuk tingkat SMA saja.